Sebelumnya pada Senin (4/5), lebih dari 500 orang mengantre di luar toko miras di daerah New Delhi, hanya sehari setelah pemberlakuan lockdown dicabut. Peristiwa tersebut juga warnai dengan kerusuhan karena aksi menyerbu toko miras.
Atas insiden tersebut, pada Selasa (5/5), pemerintah New Delhi memberlakukan pajak khusus hingga 70 persen agar tidak terjadi pengerumunan massa.
"Sangat disayangkan kekacauan itu terlihat di beberapa toko di Delhi," ujar menter utama New Delhi, Arvind Kejriwal seperti dimuat
The Star.
"Jika kita mengetahui tentang pelanggaran jarak sosial dan norma-norma lain dari daerah mana pun, maka kita harus menutup daerah itu dan mencabut relaksasi disana," tambahnya.
Di negara-negara lain seperti Andhra Pradesh selatan, orang-orang juga terlihat melanggar aturan jarak sosial untuk mendapatkan miras.
Pemerintah India sendiri mulai melakukan relaksasi di beberapa wilayah sejak enam pekan lockdown. Kendati begitu, kasus infeksi virus corona baru di India masih terus meningkat.
"Kurva belum menunjukkan tren menurun. Itu memprihatinkan," ujar Direktur Utama New Delhi Institute of Medical Sciences, Dr Randeep Guleria.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: