Letnan Angkatan Laut, Abdur Rashid, dari Bangladesh, mengatakan 29 pengungsi itu kebanyakan terdiri dari perempuan dan anak-anak-anak.
“Ada 29 orang pengungsi dan mayoritas perempuan dan anak-anak, yang dibawa ke Pulau Bashan Char, untuk melindungi lokasi pengungsi Rohingya di Kamp Cox Bazar dari kemungkinan terkena wabah virus Corona,†katanya, seperti dikutip dari
CNN, Selasa (5/5).
Area Cox Bazar menjadi lokasi pengungsian sekitar satu juta warga Rohingya. Saat ini, Cox Bazar tengah diberlakukan lockdown sejak awal April.
Kondisi 29 orang pengungsi Rohingya ini, sabil, tidak menunjukkan gejala apa pun. Mereka terdiri dari 19 orang perempuan, lima lelaki, dan lima anak-anak.
“Mereka tidak menunjukkan gejala terinfeksi virus Corona tapi proses tes medis sedang berjalan,†kata Rashid.
Pengungsi Rohingya yang saat ini berada di Pulau Bhashan Char merupakan sebagian dari ratusan warga pengungsi yang melarikan diri dari Malaysia. Mereka sempat terombang ambing di laut dalam keadaan memprihatinkan. Beberapa yang ikut bersama mereka meninggal di dalam kapal karena kelaparan.
Warga Rohingya tidak diakui statusnya oleh negara asalnya yaitu Myanmar.
Belakangan, tim investigasi dari PBB menyatakan militer Myanmar terlibat dalam tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap warga Rohingya dan menyebutnya sebagai genosida pada pertengahan 2017.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: