Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pendemik Covid-19 Dunia Alami Krisis Tenaga Medis, Inilah Negara-negara Yang Paling Beresiko.

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 06 Mei 2020, 08:07 WIB
Pendemik Covid-19 Dunia Alami Krisis Tenaga Medis, Inilah Negara-negara Yang Paling Beresiko.
Ilustrasi/Net
rmol news logo Wabah virus corona yang telah memakan banyak korban, lebih dari tiga juta di dunia, sangat berpengaruh pada kondisi petugas kesehatan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Mereka kekurangan sarung tangan, masker, dan peralatan pelindung diri. Ini berarti mereka merawat orang sakit yang kemudian membuat mereka sendiri jatuh sakit.

Laman Foreign Policy melaporkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat memperkirakan bahwa sekitar 19 persen dari kasus virus corona yang dikonfirmasi adalah petugas kesehatan. Di Inggris, sepertiga dari staf Layanan Kesehatan Nasional dan gugus tugas virus corona banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ada bahaya bahwa karena lebih banyak petugas kesehatan yang jatuh sakit, dan banyak pulang yang meninggal karena Covid-19,  sistem perawatan kesehatan yang sudah diperluas dapat mengalami kekurangan tenaga medis terlatih. Terutama untuk 20 negara teratas dengan kasus terbanyak, kondisi kurangnya tenaga medis akan sangat membahayakan.

Jerman dan Swiss, diikuti oleh Spanyol, Italia, dan Rusia, memiliki jumlah dokter per kapita tertinggi. Dalam tanda yang mengkhawatirkan untuk Amerika Serikat dan Kanada, jumlah dokter per kapita mereka lebih dekat ke negara-negara berpenghasilan menengah seperti China daripada beberapa rekan ekonomi, seperti Jerman. Tidak mengherankan bahwa India, negara termiskin di 20 besar, juga memiliki kepadatan dokter terendah, seperti dikutip dari FP, Selasa (5/5).

Dalam hal tenaga perawat, gambarannya sangat suram bagi Spanyol dan Italia, masing-masing negara dengan angka kematian virus corona tertinggi kedua dan ketiga. Kedua negara itu memiliki jumlah perawat yang relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya.

Covid-19 paling banyak menimpa orang-orang usia lanjut. Untuk itu mengapa dibutuhkan tenaga kerja medis yang sangat tangguh di tiap negara. Dari 20 besar negara yang tertinggi angka kasusnya, sembilan di antaranya memiliki tenaga dokter yang 30 persennya berusia di atas 55 tahun. Sementara Italia sangat mengkhawatirkan karena negara itu mayoritas dokternya berusia lebih dari 55 tahun.

Amerika Serikat memiliki populasi keperawatan tertua dan merupakan satu-satunya negara yang memiliki lebih dari 30 persen perawat mereka yang berusia di atas 55 tahun. The American Association of Colleges menyebut kekurangan tenaga perawat di Amerika Serikat bukan hanya karena sebagian besar tenaga kerjanya semakin menua, tetapi karena penuaan keseluruhan populasi akan mendorong perlunya perawatan geriatri yang lebih banyak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan saat ini dunia mengalami krisis tenaga keperawatan, terutama untuk negara-negara Afrika dan Asia Tenggara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA