Dikatakan oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Rabu (6/5), aktivitas ekonomi di Selandia Baru secara perlahan sudah mulai beroperasi meski masih banyak pembatasan sosial.
"Kami siap menyambut investasi berkualitas dan menawarkan tempat yang aman untuk operasi, baik dari segi kesehatan maupun bisnis," ujar Ardern dalam konferensi pers.
"Dengan mengatasi virus, kami telah memposisikan ekonomi kami untuk dapat membangun kemali di depan banyak orang secara global. Itulah keuntungan strategi "safe haven" kami," lanjutnya seperti dilansir
CNA.
Pernyataan Ardern sendiri muncul setelah Microsoft mengumumkan rencannya untuk mendirikan pusat data pertama di Selandia Baru.
Menyambut baik rencana tersebut, Ardern mengatakan Selandia Baru terbuka untuk investasi strategis serupa.
"Merek Selandia Baru adalah tempat yang sehat, berkualitas tinggi dan dapat diandalkan untuk berinvestas. Saya ingin memikirkan tanggapan kita terhadap krisis kesehatan ini hanya untuk mendukung pendekatan itu," ujar Ardern.
Ardern sendiri telah mendapatkan begitu banyak pujian atas kepemimpinannya di tengah krisis. Di media sosial, orang-orang juga menunjukkan keinginannya untuk pindah ke Selandia Baru selama dunia dilanda pandemik.
Meski begitu, Ardern saat ini menghadapi tantangan berat untuk mengembalikan ekonomi ke keadaan semula. Di mana penerapan lockdown oleh pemerintah untuk mengekang penyebaran virus telah membuat industri kebanggaannya, pariwisata dan perdagangan, lumpuh. Sementara banyak orang kehilangan pekerjaan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: