Maduro menayangkan video Luke Denman di televisi negara di mana warga Texas berusia 34 tahun itu mengklaim bahwa ia menandatangani kontrak dengan perusahaan yang berbasis di Florida untuk melatih pasukan pemberontak dan melakukan serangan dengan imbalan hingga 100.000 dolar AS, seperti dikutip dari
AP, Kamis (7/5).
"Saya membantu rakyat Venezuela mengambil kembali kendali atas negara mereka," katanya.
Denman dan Airan Berry, keduanya adalah mantan tentara pasukan khusus AS yang bertugas di Irak. Mereka ditahan pada Senin setelah apa yang digambarkan pihak berwenang sebagai pendaratan pantai yang gagal di desa nelayan Chuao.
Keduanya terkait dengan Silvercorp USA, sebuah perusahaan swasta yang didirikan oleh Jordan Goudreau, seorang mantan Baret Hijau yang mengaku bertanggung jawab atas tuduhan penyerangan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat tidak ada hubungannya dengan serangan yang diduga. Saat ini, Goudreau sedang dalam penyelidikan federal untuk perdagangan senjata, menurut mantan pejabat penegak hukum AS.
Meskipun demikian, pemimpin Venezuela itu menegaskan bahwa lawannya dari AS berada di belakang upaya nyata untuk memaksanya lengser.
"Ada buktinya," Maduro menunjuk ke video, di mana Denman menunjukkan bahwa Trump berada di belakang serangan Silvercorp.
"Dan akan ada lebih banyak," sambung Maduro.
Meskipun demikian, pengamat oposisi mengatakan perlu bukti-bukti yang lebih akurat, agar otoritas Venezuela tidak terkesan mengeluarkan pernyataan yang memaksakan.
Meskipun Denman tidak muncul di bawah tekanan, seorang ahli menilai Denman membuat gerakan yang tidak biasa dan berlebihan dengan matanya dalam, seolah sinyal rahasia bagi mereka yang menonton.
"Prajurit operasi khusus dilatih untuk menemukan cara-cara kreatif untuk mendiskreditkan video propaganda apa pun yang terpaksa mereka buat jika ditangkap oleh musuh," kata Ephraim Mattos, seorang Navy SEAL yang telah mengunjungi kamp pelatihan pemberontak di Kolombia tetapi tidak terlibat dalam operasi tersebut.
Mattos menyoroti gerakan mata yang aneh setelah Denman mengatakan Trump adalah bos Goudreau.
"Tanda yang jelas dari Luke bahwa dia dipaksa," ujar Mattos.
Peristiwa membingungkan tersebut telah memicu ketegangan baru antara Venezuela dan AS, yang telah menjadi sekutu pemimpin oposisi Juan Guaido, anggota parlemen yang diakui oleh hampir 60 negara sebagai presiden sah negara itu.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan kembali pernyataan Trump pada hari Rabu dari hari sebelumnya bahwa tidak ada keterlibatan langsung AS.
"Jika kita terlibat, itu akan berbeda," tegurnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.