Dilaporkan media pemerintah Korea Utara
KCNA, perwakilan militer Korea Utara pada Jumat (8/5) mengatakan latihan militer Korea Selatan baru-baru ini adalah provokasi besar yang menuntut 'balasan'.
"Latihan baru-baru ini berfungsi sebagai kesempatan untuk membangkitkan kita sekali lagi pada kenyataan bahwa musuh tetap musuh sepanjang waktu," demikian bunyi pernyataan tersebut seperti dilansir
Reuters.
"Semuanya sekarang akan kembali ke titik awal sebelum pertemuan puncak utara-selatan pada 2018," lanjut pernyataan itu.
Pernyataan Korea Utara sendiri merujuk pada latihan militer oleh Komando Tempur Udara Republik Korea (ROKAF) pada Rabu (6/5). Menurut Korea Utara, latihan tersebut telah melanggar perjanjian antar-Korea untuk mengurangi ketegangan militer.
Semenatara itu pada Minggu (3/5), Korea Selatan mengatakan, pasukan Korea Utara menembakkan beberapa tembakan ke arah pos penjagaan Korea Selatan di Zona Demiliterisasi (DMZ).
Pasukan Korea Selatan merespons dengan menembakkan tembakan peringatan, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan.
Dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, tembakkan tersebut kemungkinan hal yang tidak disengaja.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: