Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bahkan Di Swiss Pun, Lebih Dari Seribu Orang Mengantre Dapatkan Paket Makanan Bantuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 10 Mei 2020, 08:27 WIB
Bahkan Di Swiss Pun, Lebih Dari Seribu Orang Mengantre Dapatkan Paket Makanan Bantuan
Antrean orang dapatkan paket makanan gratis/Net
rmol news logo Sebanyak lebih dari seribu orang di Jenewa, Swiss  berkumpul dan mengantre untuk mendapatkan paket makanan gratis yang diberikan pemerintah untuk mengatasi dampak epidemi virus corona baru.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dilaporkan CGTN, antrean orang yang didominasi ioleh imigran tersebut membentang lebih dari 1 km di luar arena es, tempat para sukarelawan membagikan sekitar 1.500 parsel mulai Sabtu (9/5), pukul 5 pagi.

“Di akhir bulan, kantong saya kosong. Kami harus membayar tagihan, asuransi, semuanya. Ini luar biasa, karena ada makanan selama seminggu, satu minggu lega. Saya tidak tahu untuk minggu depan," ujar seorang warga Jenewa dari Nikaragua yang bekerja paruh waktu, Ingrid Berala.

Seorang imigran ilegal yang menyebut dirinya Fernando mengatakan bahwa dia kehilangan pekerjaan restorannya selama krisis dan tidak mendapat bayaran.

"Saya sangat berterima kasih menerima bantuan ini dan jika situasinya berubah untuk saya, saya berkomitmen untuk melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan untuk saya," katanya.

Swiss adalah negara dengan penduduk hampir 8,6 juta dengan 660 ribu orang miskin pada 2018. Orang-orang miskin didominasi oleh orang tua tunggal dan mereka yang berpendidikan rendah tidak dapat menemukan pekerjaan setelah kehilangan pekerjaan.

Pada tahun yang sama, lebih dari 1,1 juta orang Swiss berada dalam risiko kemiskinan, yang berarti mereka memiliki kurang dari 60 persen dari pendapatan rata-rata, yaitu 6.538 franc Swiss untuk pekerjaan penuh waktu.

Bank Swiss UBS telah menghitung bahwa Jenewa adalah kota global termahal kedua untuk keluarga yang terdiri dari tiga orang, di belakang ada Zurich. Sementara pendapatan rata-rata juga tinggi, itu membantu sedikit orang yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Saya pikir banyak orang yang menyadari hal ini, tetapi berbeda dengan melihatnya sendiri," ujar kepala kelompok bantuan Geneva Solidarity Caravan, Silvana Matromatteo.

“Kami membuat orang-orang menangis yang mengatakan 'Tidak mungkin hal itu terjadi di negara saya'. Tapi itu ada di sini dan mungkin Covid-19 membawa semuanya keluar dan ini bagus, karena kita akan dapat mengambil tindakan untuk mendukung semua pekerja ini, karena mereka adalah pekerja di atas segalanya," tambahnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA