Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PM Baru Al Kadhimi Tegaskan Irak Tak Akan Jadi Tempat Bertarung Iran Dan AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 10 Mei 2020, 08:58 WIB
PM Baru Al Kadhimi Tegaskan Irak Tak Akan Jadi Tempat Bertarung Iran Dan AS
Perdana Menteri Irak, Mustafa al Kadhimi/Net
rmol news logo Perdana Menteri Irak baru, Mustafa al Kadhimi menegaskan, Irak tidak akan menjadi tempat bertarung dari Iran maupun Amerika Serikat.

Hal tersebut disampaikan al Kadhimi ketika bertemu dengan Dutabesar AS dan Iran untuk Irak secara terpisah pada Sabtu (9/5), usai memimpinrapat kabinet pertamanya sejak dilantik.

Dilansir CGTN, selama pertemuannya dengan Dubes AS untuk Irak, Matthew Tueller, ia menggarisbawahi perlunya kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan keamanan, serta untuk mempersiapkan dialog strategis antara kedua negara.

Sementara ketika bertemu dengan Dubes Iran untuk Irak, Iraj Masjedi, ia menegaskan keinginan Irak untuk mempertahankan hubungan terbaik dengan Iran dan semua negara tetangga lainnya untuk melayani kepentingan kedua negara, seperti serta keamanan dan stabilitas regional.

Dalam pernyataan kantor media perdana menteri, al Kadhimi juga menegaskan perlunya menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan. Ia juga menegaskan kembali bahwa Irak tidak akan menjadi landasan bagi negara mana pun untuk melancarkan serangan.

Pernyataan al Kadhimi sendiri merujuk pada ketegangan Iran dan AS di Irak pada awal tahun ini.

Di mana AS melancarkan serangan yang membunuh komandan Pasukan Pengawal Revolusi Iran, Qassem Soleimani dan wakil kepala pasukan paramiliter Hashd Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis di Bandara Baghdad.

Menanggapi serangan tersebut, Hashd Shaabi yang didukung oleh Iran kerap menyerang pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS serta Kedutaan Besar AS di Zona Hijau.

Al Kadhimi dilantik menjadi perdana menteri setelah dinominasikan oleh Presiden Barham Salih pada April, tak lama setelah perdana menteri yang ditunjuk sebelumnya, Adnan al-Zurfi, mengumumkan pengunduran diri karena gagal mendapatkan dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA