Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sempat Jadi Episentrum Covid-19 Di Australia, New South Wales Sudah Mulai Membuka Diri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 10 Mei 2020, 10:33 WIB
Sempat Jadi Episentrum Covid-19 Di Australia, New South Wales Sudah Mulai Membuka Diri
Sydney/Net
rmol news logo Negara bagian terbesar di Australia, New South Wales (NSW) akan mulai melonggarkan kuncian pada pekan depan.

Pada Jumat (15/5), kafe, restoran, taman bermain, dan kolam renang di NSW akan mulai dibuka seiring dengan melambatnya penyebaran virus corona baru di sana.

"Hanya karena kita mengurangi pembatasan, tidak berarti virus itu tidak terlalu mematikan atau kurang mengancam. Semua itu berarti kita telah melakukan hal dengan baik sampai saat ini," ujar Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian pada Minggu (10/5), melansir Reuters.

NSW merupakan negara bagian paling parah terkena virus corona di Australia. Sekitar 45 persen dari total kasus secara nasional berada di sana. Namun pada Sabtu (9/5), dari 10.000 orang yang dites Covid-19, hanya dua yang dinyatakan positif.

Dengan begitu, mulai pekan depan, NSW akan mulai mengizinkan pertemuan di luar ruangan dengan maksimal 10 orang dan kunjungan ke rumah dengan maksimal 5 orang. Tempat ibadah juga sudah mulai diizinkan dengan maksimal jemaah 10 orang.

Pernikahan hanya dibatasi untuk 10 tamu. Pemakaman di dalam ruangan diizinkan dengan maksimal 20 pelayat.  

Langkah tersebut juga sejalan dengan rencana tiga langkah untuk mengendurkan tindakan penguncian yang digariskan oleh pemerintah Australia pada Jumat (8/5).

Mulai Senin (11/5), sekolah-sekolah akan mulai dibuka, di mana para siswa baru diperbolehkan untuk masuk ke kelas sekali dalam seminggu.

"Kami terus mengambil pendekatan yang hati-hati di New South Wales, tetapi juga pendekatan yang memiliki fokus pada pekerjaan dan ekonomi, karena kami tidak dapat terus hidup seperti ini untuk tahun depan atau sampai ada vaksin," kata Berejiklian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA