Hal itu dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Venezuela dalam sebuah pernyataan akhir pekan ini (Sabtu, 9/5). Mereka menyebut bahwa kapal-kapal tersebut ditemukan ketika militer berpatroli di sungai Orinoco, Venezuela.
Kapal-kapal Kolombia itu disebut-sebut dilengkapi dengan senapa mesin dan amunisi. Namun tidak ditemukan satu pun awak di kapal-kapal tersebut, alias kosong.
Entah kebetulan atau tidak, temuan tiga kapal tempur ringan milik Kolombia itu terjadi selang beberapa hari setelah pemerintah Venezuela menuduh ada upaya invasi dan penggulingan Presiden Nicolas Maduro yang gagal yang dilakukan oleh tentara bayaran Amerika Serikat.
Venezuela juga menuduh Kolombia ikut terlibat dalam membantu rencana invasi yang gagal tersebut.
Meski belum ada konfirmasi mengenai hubungan antara upaya invasi gagal dengan temuan tiga kapal tempur itu, namun hal tersebut seakan membuat tuduhan pemerintah Venezuela semakin kuat.
Sementara itu, Angkatan Laut Kolombia dalam sebuah pernyataan menjelaskan bahwa dalam penyelidikan awal mereka, diketahui kapal-kapal itu diseret oleh arus sungai yang kuat hingga sampai ke wilayah Venezuela.
Mereka menyebut bahwa kini sedang dalam tahap komunikasi dengan rekan-rekannya di Venezuela untuk memulangkan kapal.
Sementara itu, dikabarkan
Reuters (Minggu, 10/5), Maduro mengatakan di stasiun televisi nasional bahwa militer Venezuela baru akan mengembalikan kapal jika pemerintah Kolombia membuat permintaan resmi untuk mereka.
Dia menambahkan, Venezuela juga kini sedang bersiap untuk mengajukan laporan resmi kepada PBB yang menuduh Kolombia dan Amerika Serikat melanggar hukum internasional atas upaya invasi yang gagal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: