Dikatakan oleh Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura pada Minggu (10/5), pemerintah saat ini sedang berupaya untuk mengangkat keadaan darurat di banyak prefektur sebelum 31 Mei.
"Mengangkat keadaan darurat di banyak dari 34 prefektur karena banyak prefektur telah melihat tidak ada infeksi baru akhir-akhir ini," ujar Nishimura seperti dilansir
Reuters.
Nishimura yang merupakan salah satu anggota gugus tugas Covid-19 mengatakan, tren penurunan infeksi baru mingguan dan jumlah kasus baru berdasarkan per kapita menjadi salah satu kriteria evaluasi untuk pencabutan tersebut.
Jepang sendiri memperpanjang keadaan darurat nasional pada pekan lalu hingga akhir Mei. Pemerintah menyatakan akan menilai kembali situasi dalam pertemuan gugus tugas Covid-19 pada Kamis (14/5) dan kemungkinan akan mencabut status tersebut untuk beberapa prefektur.
Dari 47 prefektur di Jepang, pemerintah telah menetapkan 13 prefektur, termasuk Tokyo dan Osaka, di bawah peringatan khusus. Mengingat jumlah kasus Covid-19 di sana cukup tinggi.
Menurut Nishimura, dari 13 prefektur tersebut, ada beberapa yang juga akan mulai melonggarkan aturan pembatasan sosial.
Hingga saat ini, Jepang memiliki 15.777 kasus infeksi virus corona baru dengan 624 orang meninggal dunia. Angka tersebut belum termasuk kasus di kapal pasiar Diamond Princess yang dikarantina di perairan Yokohama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: