Romano akhirnya dibebaskan dari tersangka kelompok Islam al-Shabab di dekat ibukota Somalia, Mogadishu, Sabtu (9/5), seperti dikutip dari
Arab News, Minggu (10/5).
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan 18 bulan lalu.
Romano, diculik pada November 2018 lalu oleh sejumlah pria bersenjata. Dia ditemukan di Somalia, sekitar 30 kilometer (19 mil) di luar ibukota Mogadishu, dan dibebaskan berkat upaya oleh badan intelijen eksternal, kata Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio.
“Saya baik-baik saja, untungnya, baik secara fisik maupun mental. Saya sekarang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga saya. Saya sangat senang bisa kembali setelah sekian lama,†kata Romano dengan terharu, dari tayangan video yang diposting di situs harian Corriere della Sera.
Romano dikawal oleh pria yang menggunakan masker dari dinas intelijen. Dia disambut oleh Perdana Menteri Giuseppe Conte dan Di Maio.
Di lingkungan rumahnya di Milan, lonceng gereja menyambut kedatangannya, dengan banyak orang di balkon mereka.
“Kami sangat senang menyambut Silvia kembali di saat yang sulit untuk negara ini. Negara selalu ada, dan akan selalu ada di sana,†kata Conte.
Dia berterima kasih atas upaya dari dinas intelijen, kehakiman dan pertahanan serta kementerian luar negeri, semuanya terlibat dalam pembebasan Romano. Luapan kegembiraan itu juga dia tuliskan dalam tweetnya:
"Silvia Romano telah dibebaskan! Saya berterima kasih kepada para wanita dan pria dari dinas intelijen eksternal. Silvia, kami menunggu Anda di Italia!," akun @GiuseppeConteIT menuliskan.
Ayah Romano sangat bahagia, sampai-sampai sulit baginya untuk berkata-kata.
“Saya benar-benar penuh dengan sukacita sekarang. Tapi itu susah, bahkan hanya untuk berpikir, jadi tolong biarkan aku bernapas. Saya perlu menahan kejutan itu, kebahagiaan begitu besar sehingga meledak,†katanya dengan air mata yang hampir berjatuhan.
Romano, yang bekerja untuk badan amal Italia, Afrika Milele Onlus, diculik oleh sejumlah pria bersenjata dari sebuah hotel kecil di Negara Kilifi, Kenya tenggara, pada 2018. Dari sana, diduga Romano dibawa ke Somalia.
Polisi Kenya saat itu menawarkan hadiah 10.000 dolar AS untuk membantu menemukan Romano.
Romano adalah orang asing pertama yang diculik di Kenya karena negara itu memiliki serangkaian penculikan yang mengancam kebangkitan pariwisata pada 2011.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: