Pelaksana Tugas Gubernur Mahmoud Baker Homd dalam keterangan resminya, Senin (11/5) mengatakan kekerasan antara etnik Beni Amer dan Nuba sudah berlangsung sejak lama.
Beberapa hari lalu, konflik kedua kelompok kembali mencuat. Saat sebuah rumah dibakar pada Jumat (8/5), ketegangan pun pecah.
Belum diketahui dengan jelas apa penyebab ketegangan dan kekerasan itu terjadi. Homd mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini, seperti dikutip dari
Reuters, Senin (11/5).
Sebelumnya, pada Januari, kekerasan Beni Amer dan Nuba terjadi di Pelabuhan Sudan. Saat itu, kelompok dokter lokal mengatakan bentrokan tersebut menewaskan delapan orang dan melukai lusinan lainnya. Padahal, beberapa bulan sebelum kerusuhan, dua kelompok itu sempat berdamai pada September 2019 lalu. Hal itu setelah petinggi komandan militer Sudan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo yang juga dikenal Hemedti mengancam kedua kelompok itu akan mengusir mereka dari Sudan bila mereka tidak berdamai.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: