Akufo-Addo mengatakan, seorang pekerja di sebuah pabrik pengolahan ikan di kota Tema, pinggir laut Atlantik telah menginfeksi 533 pekerja lainnya di sana.
"Semua, 533 orang telah terinfeksi oleh satu orang," ujarnya dalam konferensi pers seperti dilansir
CGTN, Selasa (12/5).
Ia tidak menjelaskan bagaimana infeksi tersebut terjadi atau apa saja langkah-langkah yang telah dilakukan. Namun Akufo-Addo mengatakan, 533 kasus tersebut mewakili sekitar 11,3 persen dari total infeksi secara nasional di Ghana.
Ketika ditanya, otoritas kesehatan Ghana pun tidak memberikan kejelasan terhadap kluster yang diumumkan pada Jumat malam (8/5) tersebut.
Sejak pertama kali dilaporkan pada pertengahan Maret, Ghana saat ini mengonfirmasi 4.700 kasus. Itu adalah angka infeksi tertinggi di Afrika Barat.
Hingga saat ini, sebanyak 22 orang telah meninggal dunia dan 494 orang sudah sembuh.
Akuko-Addo mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan 160.501 tes sejak wabah Covid-19 muncul. Jumlah tes tersebut lebih banyak jika dibandingkan negara lain di Afrika.
"Penerapan strategi kami melacak, menguji, dan mengobati secara agresif adalah cara kami yang paling pasti untuk membasmi virus," kata Akufo-Addo.
Selain itu, ia juga mengumumkan perpanjangan larangan pertemuan publik hingga akhir Mei, dan sekolah serta universitas akan tetap ditutup.
Pada 19 April, Akufo-Addo melonggarkan kuncian selama tiga minggu di dua kota utama Ghana, Accra dan Kumasi, karena khawatir akan dampak ekonomi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: