Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perangi Virus Corona, Jepang Segera Beri Lampu Hijau Untuk Tes Antigen Perdana

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 12 Mei 2020, 22:29 WIB
Perangi Virus Corona, Jepang Segera Beri Lampu Hijau Untuk Tes Antigen Perdana
Jepang segera mengizinkan pengujian antigen untuk virus corona atau Covid-19 di tengah upaya mengerem penularan virus tersebut/Net
rmol news logo Jepang bersiap untuk menyetujui kit pengujian antigen virus corona untuk pertama kali pada esok hari (Rabu, 13/5). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan tes diagnostik yang tersedia untuk memerangi pandemi virus corona.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Diketahui bahwa pada bulan lalu, Fujirebio, yakni anak perusahaan penyedia layanan uji diagnostik dan laboratorium Jepang Miraca Holdings, mengajukan permohonan persetujuan pemerintah untuk kit antigennya.

Tes antigen sendiri akan memindai protein yang ditemukan di dalam virus corona. Biasanya tes dilakukan dengan menguji sampel yang diambil dari rongga hidung menggunakan penyeka.

Tes antigen ini dapat mendeteksi virus corona dengan cepat. Namun di sisi lain, tes ini berpotensi menghasilkan hasil negatif palsu pada tingkat yang lebih tinggi daripada tes PCR dominan saat ini.

Namun Jepang saat ini tengah kewalahan jika hanya mengandalkan tes PCR.

"Sulit untuk melacak semua orang yang terinfeksi dengan tes PCR sendirian," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga pada Selasa (12/5).

"Kami akan mencoba dan memahami situasi infeksi dengan berbagai langkah seperti tes antigen dan tes antibodi," tambahnya, seperti dimuat Reuters.

Diketahui bahwa negeri sakura saat ini telah melaporkan sekitar 16.680 kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi. Di antara jumlah tersebut terdapat 712 kasus dari kapal pesiar yang sebelumnya dikarantina di Yokohama.

Selain itu, tercatat ada 670 kematian akibat virus corona di Jepang hingga saat ini.

Meskipun jika berdasarkan penghitungan tersebut, jumlahnya relatif rendah mengingat populasi Jepang berjumlah 126 juta orang, namun kritikus menilai, rendahnya tingkat pengujian telah membuat sulit untuk melacak virus.

Data dari panel ahli medis menemukan, Jepang saat ini telah melakukan 188 tes PCR per 100 ribu orang. Jumlah ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Italia yang berjumlah 3.159 tes per 100 ribu orang dan Jerman dengan 3.044 tes per 100 ribu orang.

Karena itu, Menteri Kesehatan Katsunobu Kato beberapa wkatu lalu mengatakan bahwa Jepang saat ini mempermudah akses ke tes PCR. Jika tes antigen disetujui besok, maka akan melengkapi tes PCR.

Jika dibandingkan dengan tes PCR, tes antigen buatan Fujirebio bisa memangkas waktu. Butuk sekitar 30 menit untuk mendapatkan hasil dengan tes antigen Fujirebio. Sedangkan tes PCR membutuhkan waktu hingga empat hingga enam jam untuk mengetahui hasilnya.

Fujirebio juga dapat memproduksi 200 ribu kit tes antigen per minggu. Jumlah ini hampir setara setara dengan jumlah tes PCR yang dilakukan pada bulan April di Jepang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA