Dalam sebuah pernyataan video pada Selasa (12/5), Biden mengatakan akan memeriksa perusahaan besar atau orang dalam politik untuk melihat apakah mereka menerima uang stimulus federal yang seharusnya tidak mereka dapatkan.
"Izinkan saya mengeluarkan peringatan kepada siapa pun yang berpartisipasi dalam hadiah korup Presiden (Donald) Trump dan pemerintahannya," ujar Biden seperti dikutip
CGTN.
Beberapa waktu terakhir, Biden memang kerap vikal mengkritik penanganan pemerintahan Trump terhadap dana stimulus Covid-19. Khususnya setelah adanya laporan bahwa beberapa perusahaan besar telah menjadi penerima manfaat dana yang dimaksudkan untuk melindungi bisnis kecil dari dampak pandemik.
Biden mengaku, jika ia terpilih, ia akan menunjuk seorang inspektur jenderal yang bertugas untuk meninjau setiap pinjaman stimulus yang diberikan kepada perusahaan besar atau orang dalam politik.
Inspektur jenderal tersebut, katanya, akan memiliki wewenang untuk merujuk potensi kesalahan oleh perusahaan atau eksekutif ke Dewan Kehakiman.
Sejak awal Maret, Kongres telah mengeluarkan peraturan yang mengalokasikan sekitar 3 triliun dolar AS untuk memerangi pandemik. Termasuk uang pembayar pajak untuk individu dan perusahaan guna menumpulkan dampak ekonomi yang mencakup tingkat pengangguran hingga 14,7 persen pada April.
"Setiap dolar yang diberikan kepada seseorang yang tidak pantas mendapatkannya di bawah hukum, dolar apa pun diambil secara korup, kita akan menemukannya, kita akan mendapatkannya dan kita akan menghukum para pelanggar hukum," kata Biden.
"Itu harus dimulai besok. Tetapi jika tidak, itu akan dimulai pada 20 Januari 2021," pungkasnya merujuk pada jadwal pelantikan presiden AS.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: