Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Imam Di Somalia Sebut Muslim Kebal Terhadap Virus Corona, Pedoman Kesehatan Di Negara Itu Pun Porak Poranda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 13 Mei 2020, 10:10 WIB
Imam Di Somalia Sebut Muslim Kebal Terhadap Virus Corona, Pedoman Kesehatan Di Negara Itu Pun Porak Poranda
Ilustrasi, para wanita Somalia/Net
rmol news logo Beberapa imam di Somalia mengatakan umat Islam kebal terhadap Covid-19, dan menentang ulama senior Muslim yang bersikeras bahwa pandemi virus corona adalah ancaman berat bagi semua orang di seluruh dunia.

Seorang pekerja medis di negara itu mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa desas-desus itu menempatkan Somalia dalam risiko besar di saat semua  bekerja melawan penyebaran virus.

"Beberapa masjid menyebarkan desas-desus ini bahwa penyakit ini hanya untuk orang yang tidak beriman," kata pekerja medis itu, seperti dikutip dari Al Arabiya.

"Orang-orang sangat religius di Somalia dan kami percaya apa yang dikatakan imam kami lebih dari dokter atau pemerintah mana pun," tambah sumber medis itu.

Pernyataan para imam tertentu di Somalia bertentangan dengan ulama senior Muslim, yang menekankan perintah pedoman medis untuk menangguhkan layanan dan kegiatan masjid, serta beribadah di rumah masing-masing selama Ramadhan.

Mohammed Al-Issa, Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL), meminta masyarakat untuk mengikuti semua pedoman kesehatan selama krisis dan mengatakan penutupan sementara masjid-mesjid.

Hal yang sama juga dikatakan Syekh Mufti Besar Kerajaan Arab Saudi Sheikh Abdulaziz Al Sheikh yang meminta umat Islam untuk shalat di rumah selama bulan Ramadhan, dan pemerintah Arab Saudi menangguhkan layanan masjid.

Informasi yang keliru dari para imam di Somalia memicu potensi bencana Covid-19 yang dihadapi negara itu. Pihak berwenang telah mengkonfirmasi hampir 900 kasus, meskipun hanya memiliki empat mesin pengujian PCR di seluruh negara.

Kekeliruan bahwa umat Islam dilindungi dari virus adalah pekerjaan rumah bagi para medis untuk meluruskan pola pikir mereka. Saat ini sebagian besar penduduk tidak mempraktikkan jarak sosial atau memakai masker sebagai langkah pencegahan.

Situasi di Somalia hanyalah salah satu contoh bagaimana para pemimpin dari berbagai agama telah mengganggu pedoman kesehatan masyarakat.

Beberapa pemimpin Kristen di Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama, mereka terus melakukan ibadah kelompok meskipun dilarang, sementara para imam di Iran menjaga masjid tetap terbuka selama berminggu-minggu di tengah wabah meskipun pejabat kesehatan masyarakat menyerukan penutupan.

Dr. Hotez, co-direktur Pusat Pengembangan Vaksin Rumah Sakit Texas Children's, mengatakan, "Pemikiran ilmiah dan agama yang digabungkan, merupakan salah satu tantangan besar umat manusia."  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA