Demikian isi laporan yang dirilis oleh Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Kongres Amerika Serikat pada Selasa (12/5). Menurut komisi tersebut, pengecualian Taiwan akan berkontribusi pada lambatnya penanganan krisis yang tepat waktu.
"Seandainya WHO mengizinkan para pakar kesehatan Taiwan untuk berbagi informasi dan praktik terbaiknya pada awal Januari, pemerintah di seluruh dunia bisa memiliki informasi yang lebih lengkap yang menjadi dasar kebijakan masyarakat mereka," ujar komisi tersebut seperti dilansir
Reuters.
Sebelumnya, Taiwan mengaku, WHO telah mengabaikan permintaan informasi pada akhir Desember akan adanya potensi penularan manusia ke manusia. Namun WHO menyatakan, email Taiwan yang diterimanya tidak menyebutkan transmisi manusia ke manusia.
Pada 12 Januari, WHO mengatakan tidak ada bukti yang jelas mengenai transmisi manusia ke manusia. Kemudian pada 20 Januari, China mengonfirmasi adanya penularan tersebut.
"Dalam hal ini, penindasan WHO atas informasi yang diberikan oleh Taiwan dan keterlambatan penerbitan panduannya sendiri merusak keamanan nasional negara-negara anggota yang mempercayainya untuk panduan kesehatan masyarakat yang resmi," lanjut komisi tersebut.
"Nyawa yang hilang sebagai akibat dari salah langkah ini memberikan pengingat yang tragis tentang bagaimana kesehatan global dikompromikan oleh pengucilan Taiwan yang bermotivasi politik," tambahnya.
Selama ini, AS telah berulang kali berselisih dengan China atas penolakannya untuk mengizinkan Taiwan berpartisipasi dalam WHO. Menganggap pulau tersebut sebagai salah satu provinsinya.
Taiwan mengatakan China dan WHO telah berkonspirasi untuk tujuan politik agar tidak bisa berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan penting. Termasuk Majelis Kesehatan Dunia (WHA).
WHO dan China sendiri membantah keras hal ini. Mereka mengatakan Taiwan telah diberi semua bantuan yang dibutuhkannya, tetapi hanya China yang berhak mewakili Taiwan di WHO.
Dengan dukungan AS dan beberapa sekutunya, Taiwan tengah melobi untuk bisa diizinkan mendapatkan status pengamat di WHA yang akan diselenggarakan pada pekan depan.
Taiwan hanya melaporkan 440 kasus koronavirus dan tujuh kematian. Angka tersebut jauh lebih rendah daripada banyak negara tetangganya, berkat upaya pencegahan dini dan efektif serta sistem kesehatan tingkat pertama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: