Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemlu: Pekerja Migran Ilegal Dan Harian Jadi Sasaran Utama Perlindungan WNI Di Malaysia Saat Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 13 Mei 2020, 13:51 WIB
Kemlu: Pekerja Migran Ilegal Dan Harian Jadi Sasaran Utama Perlindungan WNI Di Malaysia Saat Ini
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha/Net
rmol news logo Kementerian Luar Negeri menyampaikan pemberlakuan movement control order (MCO) oleh pemerintah Malaysia sangat berdampak bagi para WNI yang berada di sana, khususnya yang merupakan pekerja migran harian lepas dan ilegal.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Untuk itu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha mengatakan, perwakilan RI di Malaysia terus berupaya untuk menjangkau para WNI yang paling rentan dan terdampak.

"Upaya yang kita lakukan saat ini bagaimana bantuan-bantuan tersebut dapat menjangkau warga kita yang paling terdampak terhadap MCO yang diberlakukan Malaysia," ujar Judha dalam press briefing virtual, Rabu (13/5).

"Kita juga sudah mengidentifikasi bahwa pekerja migran kita yang berstatus undocumented dan pekerja harian lepas ini adalah salah stau kelompok yang paling terdampak terhadap kebijakan MCO," jelasnya.

"Oleh karena itu, bagi undocumented dan pekerja harian lepas menjadi sasaran utama kita," tegas Judha.

Kendati begitu, Judha mengaku, pendataan mengenai kelompok tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi perwakilan RI. Dengan demikian, KBRI di Kuala Lumpur membuat Google Form untuk melakukan pendataan tersebut. Di mana WNI yang membutuhkan bantuan bisa mengisi formulir tersebut.

Selain itu, perwakilan RI juga mencari data berdasarkan pengaduan dan informasi yang diberikan oleh berbagai komunitas masyarakat Indonesia yang berada di Malaysia.

Hingga saat ini, berdasarkan data yang diterima, Judha mengatakan, enam perwakilan RI, yaitu KBRI Kuala Lumpur, KJRI Penang, KJRI Kuching, KJRI Johor Baru, KJRI Kota Kinabalu, dan KRI Tawau telah memberikan bantuan ke 239.675 penerima.

Di sisi lain, komunitas masyarakat Indonesia juga telah memberikan bantuan sebanyak 109.168, sehingga totalnya ada 348.843 penerima yang sudah mendapatkan bantuan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA