Dalam konferensi pers beberapa hari lalu, Menteri Komunikasi Jorge Rodriguez memberikan analisis secara terperinci mengenai klausul kontrak yang telah ditandatangani oleh Guaido, Sergio Vergara, dan J.J Rendon. Di mana mereka menggandeng Silvercorp yang dipimpin oleh mantan perwira militer, Jordan Goudreau yang telah dibebaskan.
Selain bukti kontrak yang telah konfirmasi oleh penasihat Guaido, J.J. Rendon, sebuah rekaman audio juga bocor ke publik, mengungkapkan percakapan antara Goudreau dan Guaido pada penutupan perjanjian.
Ada lima hal penting yang menjadi isi dalam kontrak Guaido dan Silvercorp, seperti dimuat dalam situs
Mr Online.
Mengkapitalisasi VenezuelaDi dalam kontrak tersebut, kehadiran Silvercorp di Venezuela akan diperpanjang lebih dari 495 hari berturut-turut. Mereka bertindak sebagai "pasukan keamanan" bagi pemerintahan Guaido untuk "menstabilkan negara".
Guaido juga berjanji untuk terus memberikan pembayaran bulanan kepada Silvercorp. Pembayaran tersebut dapat diberikan dengan minyak atau menggunakan investor swasta. Di mana Silvercorp berfungsi sebagai jembatan antara Guaido dan para investor, bisa mengenakan suku bunga 55 persen untuk dibayarkan kepada perusahaan tentara bayaran Goudreau.
Berdasarkan klausul tersebut, kerja sama antara Guaido dan Silvercorp tidak hanya sebatas operasi ilegal untuk menggulingkan Maduro namun juga untuk mengkapitalisasi Venezuela.
Masuk Dalam Lembaga PertahananSelanjutnya, berdasarkan kontrak, Silvercorp akan mendampingi pemerintahan Guaido dengan berada di lembaga pertahanan dan keamanan nasional yang disusun dalam Konstitusi Republik Bolivarian Venezuela sebagai Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian (FANB). Nantinya, Goudreau akan menjadi supra-konstitusional dan ia hanya akan bertanggung jawab kepada Guaido.
Dalam klausul ini terlihat, FANB yang merupakan tentara nasional digantikan oleh tentara swasta. Selain itu, para kepala adminitrasi publik juga akan digantikan oleh anggota mereka.
Di mana walikota, gubernur, hakim, jaksa, menteri, dan pihak berwenang lainnya yang ditunjuk sebagai "Chavistas" akan ditangkap, dianiaya atau dibunuh. Sehingga pemerintahan Guaido akan mengatur kembali organisasi dan institusi di Venezuela.
Membuka Intervensi ASDalam salah satu klausa menetapkan Komando Strategis Venezuela (VSC) akan berada di bawah Silvercorp. Sehingga sudah dipastikan operasi militer ilegal akan dilakukan untuk menangkap orang yang diidentifikasi sebagai "Chavismo".
Klausa tersebut diasumsikan, begitu pemerintahan konstitusional Venezuela digulingkan, akan ada demonstrasi. Guna menutupi penganiayaan ilegal dan pembunuhan terhadap gerakan kontra-kudeta Chavista di jalan-jalan, Silvercorp akan mengasosiasikan gerakan anti pemerintahan Guaido sebagai terorisme.
Hal ini juga sesuai dengan wacana "Kehadiran Hizbullah di Venezuela" yang disebarkan oleh AS, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.
Dengan strategi tersebut, Guaido juga bisa "melegalkan" operasi angkatan bersenjata AS yang "anti teroris" untuk menghapus para Hizbullah, ELN, dan kelompok lainnya.
Klausa tersebut juga bahkan memungkinkan AS untuk mendirikan pangkalan militer secara permanen dan memungkinkan kegiatan agen AS seperti CIA, FBI atau DEA, seperti yang terjadi di Kolombia dengan "Plan Colombia" dan dalam Meksiko dengan "Merida Initiative".
Mengubah Hukum Dan Undang-UndangDi dalam kontrak, Silvercorp bisa mengubah undang-undang Venezuela dalam ketentuan pidana dan secara efektif menangguhkan semua lembaga yang bertanggung jawab untuk memastikan perlindungan hak-hak dasar penduduk.
Perubahan hukum tersebut juga dilakukan untuk "melegalkan" operasi militer untuk menghapus sisa-sisa rezim sebelumnya. Termasuk menangkap dan membunuh pada Chavista.
Lebih lanjut, pasukan Goudreau juga akan masuk ke sistem peradilan Venezuela, ke kantor kejaksaan dan pengadilan.
Terkait klausul tersebut, kontrak Silvercorp adalah alat untuk melakukan genosida.
Jual Beli Aset NegaraDalam kontrak tersebut, Silvercorp juga menawarkan layanann untuk membentuk Unit Aset yang berfungsi guna mengejar dan menangkap aset negara di tangan negara.
Menurut kontrak, Guaido harus membayar biaya 14 persen sehubungan dengan nilai riil properti yang telah dipulihkan.
Klausa ini menunjukkan bahwa mereka akan mengotorisasi operasi besar perdagangan harta benda budaya, tipikal kelompok tentara bayaran. Itu juga tidak sesuai dengan resolusi PBB.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: