Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Diserang Pria Yang Positif Covid-19 Petugas Tiket Stasiun Meninggal Dunia, Perusahaan Klaim Telah Ikuti Protokoler Kesehatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 14 Mei 2020, 06:33 WIB
Diserang Pria Yang Positif Covid-19 Petugas Tiket Stasiun Meninggal Dunia, Perusahaan Klaim Telah Ikuti Protokoler Kesehatan
Stasiun Victoria/Net
rmol news logo Seorang pekerja tiket kereta api di Inggris telah meninggal karena Covid-19. Sebelumnya, ia diludahi oleh seorang pria yang mengklaim telah tertular virus tersebut.

Belly Mujinga, seorang wanita Kongo berusia 47 tahun yang bekerja di Stasiun Victoria di London, memiliki masalah pernapasan bawaan.

Suatu hari, seorang pria mendatanginya dan bertanya apa yang sedang Mujinga lakukan.

"Dia mengatakan kepadanya bahwa dia sedang bekerja dan lelaki itu mengatakan dia terkena virus dan tiba-tiba saja meludahinya," cerita sang suami, Lusamba Gode Katalay, seperti dikutip dari BBC, Rabu (13/5).

Transport Salaried Staffs Association (TSSA) mengatakan, Mujinga dirawat di Rumah Sakit Barnet pada 2 April dan memakai ventilator. Tiga hari kemudian, Mujinga meninggal dunia.

"Kami terkejut dan merasa hancur mendengar kematian Belly. Dia adalah satu dari banyak garda terdepan yang kehilangan nyawa karena virus corona." kata Manuel Cortes, sekretaris jenderal TSSA.

TSSA juga mempertanyakan mengapa Mujinga masih diminta bekerja di tengah pandemik mengingat kondisinya.

"Sebagai orang yang rentan dalam kategori 'berisiko', dan kondisi itu diketahui oleh majikannya, ada pertanyaan tentang mengapa dia tidak mundur dari tugas garis depan sejak awal pandemik ini," ujar Cortes.

Polisi Transportasi Inggris mengatakan penyelidikan telah diluncurkan untuk menemukan pria yang meludahi Mujinga dan rekannya.

Juru bicara resmi perdana menteri telah menyatakan bahwa perbuatan tersebut sangat tercela.

Inggris menjadi salah satu negara yang paling parah terkena dampak pandemik Covid-19.

Keluarga Mujinga masih sangat terpukul.

"Tidak seharusnya mereka membiarkan Mujinga bekerja di depan stasiun," ujar salah seorang sepupu Mujinga. "Dia seharusnya tidak meninggal dalam kondisi seperti ini. Kita bisa mencegahnya,  jika dia mengenakan alat pelindung diri atau jika mereka membiarkannya tetap berada di dalam ketimbang harus berada di luar."

Perusahaan yang mempekerjakan Mujinga, Govia Thameslink Railway (GTR), menanggapi tudingan beberapa pihak tentang mengapa mereka mempekerjakan Mujinga di tengah pandemik.

"Menanggapi tuduhan dengan sangat serius, kami tengah menyelidiki semua klaim tersebut,” ujar Angie Doll perwakilan dari GTR.
Ia mengklaim bahwa pihaknya telah mengikuti protokoler kesehatan.

"Keselamatan para pelanggan dan staf kami, yang merupakan garda terdepan itu sendiri, terus menjadi perhatian setiap saat dan kami mengikuti semua saran pemerintah," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA