Selama ini, pemerintah pusat membuat pengaturan yang tepat bagi kawasan Taiwan untuk berpartisipasi dalam urusan kesehatan global berdasarkan prinsip Kebijakan Satu China (One-China policy), yang artinya kebijakan yang menyatakan bahwa hanya ada satu negara berdaulat di bawah nama China.
Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian menegaskan hal itu ketika komisi pemerintah AS atas China mengklaim bahwa pengucilan Taiwan dari WHO menyebabkan kematian karena virus corona.
Zhao mengkritik bahwa komisi itu selalu merilis laporan yang penuh dengan prasangka dan fakta yang menyimpang.
“China selalu mempertahankan posisi yang jelas dan konsisten terhadap masalah Taiwan, yaitu prinsip 'hanya ada satu China’ tersebut,†tegas Zhao, seperti dikutip dari
CGTN, Rabu (13/5).
Zhao mengingatkan, bahwa manipulasi politik pemerintah Taiwan terhadap pandemi Covid-19, malah akan menggagalkan dukungan dan partisipasi.
China mendesak pihak AS untuk mematuhi prinsip satu-China dan berhenti mendukung manipulasi politik Taiwan untuk mendapatkan kemerdekaannya. Hal ini sangat penting agar tidak menghancurkan solidaritas masyarakat internasional terhadap pandemik.
Zhao juga mengabarkan pada konferensi pers hari Selasa lalu, sekitar 16 batch yang terdiri dari 24 ahli medis dan kesehatan dari wilayah Taiwan telah berpartisipasi dalam kegiatan teknis WHO sejak 2019.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.