Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku sulit untuk memprediksi kapan pandemik akan berakhir, namun negar-negara harus tetap positif dan berkolaborasi untuk menangani Covid-19.
"Saya pikir penting untuk meletakkan ini di atas meja: Virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik lain di komunitas kita dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Dr. Michael Ryan dalam konferensi pers di Jenewa pada Rabu (13/5).
"Penting bagi kita untuk realistis dan saya tidak berpikir ada yang bisa memprediksi kapan atau apakah penyakit ini akan hilang," lanjutnya seperti yang dikutip
CGTN.
Meski begitu, Ryan mengaku masih ada harapan untuk masa depan, sehingga ia mendesak dunia untuk bekerja sama menyelesaikan pandemik Covid-19 melalui solidaritas, kepercayaan, kerja sama, dan sistem multilaterl yang benar-benar bermanfaat bagi umat manusia.
"Dalam beberapa hal, kita memiliki kendali atas masa depan itu. Tetapi itu membutuhkan upaya besar untuk melakukannya. Itu akan membutuhkan dukungan politik, keuangan, operasional, teknis, dan masyarakat," paparnya.
Pimpinan Teknis Covid-19 di WHO, Maria Van Kerkhove menambahkan, meskipun saat ini dunia dalam keadaan cukup putus asa, namun umat manusia harus tetap positif dan penuh harapan.
Lintasan ada di tangan kita, dan itu tanggung jawab semua orang, kita semua harus berkontribusi untuk menghentikan pandemik ini," tegas Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Data dari Universitas Johns Hopkins pada Kamis (14/5) menunjukkan, virus corona baru telah menginfeksi 4.347.018 orang di seluruh dunia.
Sementara itu 297.197 orang meninggal dunia dan 1.548.547 orang sudah dinyatakan sembuh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: