Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hadapi Reaksi AS Terhadap Embargo, Dubes Jalali: Sejarah Mencatat Iran Tidak Pernah Memulai Perang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 15 Mei 2020, 06:10 WIB
Hadapi Reaksi AS Terhadap Embargo, Dubes Jalali: Sejarah Mencatat Iran Tidak Pernah Memulai Perang
Duta Besar Iran untuk Rusia, Kazem Jalali/Net
RMOL. Iran akan memberikan respons yang keras terhadap setiap tindakan militer yang mungkin dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.  

Duta Besar Iran untuk Rusia, Kazem Jalali, mengatakan pemenuhan kebutuhan pertahanan merupakan hak sah Republik Islam.

“Kami menerima tawaran dari beberapa negara terkait pemenuhan peralatan militer setelah embargo senjata dicabut,” ujar Jalali dalam wawancara dengan kantor berita RIA Novosti Rusia, seperti dikutip dari Sputnik News, Kamis (14/5).

Embargo senjata Dewan Keamanan PBB terhadap Iran akan berakhir pada Oktober 2020.

"AS ingin menggunakan mekanisme snapback dalam perjanjian nuklir JCPOA untuk memperpanjang embargo senjata Iran. Namun, para pejabat Washington lupa bahwa mereka telah keluar dari JCPOA dan mereka tidak bisa lagi memanfaatkan mekanisme ini," tegas Jalali.

Amerika baru menyadari kesalahannya setelah dua tahun meninggalkan JCPOA dan mereka hanya mengejar kepentingan unilateralnya. Jalali menilai, semua persoalan saat ini muncul karena pelanggaran JCPOA dan resolusi 2231 Dewan Keamanan oleh Washington.

Jalali pun mengingatkan, jika agenda perpanjangan embargo senjata dibawa ke Dewan Keamanan, maka Iran akan bertindak tegas.

"Kami punya banyak opsi untuk menanggapi manuver ini," ujar Jalali.

"Republik Islam selalu mengejar solusi damai dan sah. Sejarah mencatat Iran tidak pernah memulai perang dalam satu dekade terakhir dan hanya membela dirinya," lanjut Jalali.

Mengutip laporan Sputnik, Jalali menyoroti tindakan Trump terkait dengan veto kemungkinan memiliki 2 tujuan.

Pertama, datang dalam konteks ketidaksepakatan antara partai-partai politik di Amerika Serikat, dan upaya untuk mengamankan kemenangan dalam pemilihan mendatang.

Kedua, AS kemungkinan akan menghadapi konflik militer dengan Iran.
“Kami berharap tindakan Trump tidak termotivasi oleh tujuan kedua,” ujar Jalali. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA