Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Rick Bright yang dipecat dari jabatannya di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan karena telah memperingatkan kurangnya pasokan masker N95. Ia menyampaikan hal tersebut kepada anggota parlemen pada Kamis (14/5).
"Keputusan belum dibuat (mengenai) siapa yang akan divaksinasi terlebih dulu, bagaimana mengidentifikasi orang-orang itu, dan bagaimana meregangkan persediaan terbatas itu secara tepat," ujar Bright kepada subkomite Kesehatan Dewan Energi dan Pedagangan DPR AS.
"Ada banyak optimisme. Ada banyak harapan. Tapi itu tidak membuat vaksin. Ada banyak pekerjaan yang perlu dilakukan," lanjutnya seperti dimuat
CGTN.
Dengan alasan itu, Bright mengatakan, sangat tidak mungkin bagi AS untuk melakukan vaksinasi dalam beberapa bulan ke depan.
Namun dalam sebuah wawancara, Presiden Donald Trump mengatakan, ia berharap, vaksin sudah bisa tersedia pada akhir tahun.
Sementara di Twitter-nya, Trump menyebut Bright adalah karyawan yang tidak puas. Ia juga mengatakan, Bright seharusnya tidak lagi bekerja untuk pemerintah.
Pandemik Covid-19 sendiri sudah sangat mencekik AS. Beberapa negara bagian sudah mendorong untuk dibukanya kuncian karena kondisi ekonomi yang semakin memburuk.
Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Kamis, hampir 3 juta orang Amerika telah mengajukan tunjangan pengangguran pada pekan lalu akibat pandemik yang membuat angka pengangguran menjadi 36,5 juta dalam delapan minggu terakhir.
Hingga saat ini, sebanyak 1,4 juta orang di AS dinyatakan terinfeksi virus corona baru dengan lebih dari 85.000 di antaranya sudah meninggal dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: