Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tolak Syarat 'Satu China' Demi Masuk WHO, Taiwan: Kami Tidak Punya Cara Untuk Terima Sesuatu Yang Tidak Ada

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 15 Mei 2020, 14:17 WIB
Tolak Syarat 'Satu China' Demi Masuk WHO, Taiwan: Kami Tidak Punya Cara Untuk Terima Sesuatu Yang Tidak Ada
Dukungan Taiwan untuk masuk WHO/Net
rmol news logo Taiwan dengan tegas menolak syarat China untuk mengakuti prinsip "Satu China" agar bisa bergabung dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Beberapa waktu terakhir, Taiwan sangat gencar untuk melobi agar bisa menjadi bagian dari Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang akan diselenggarakan pekan depan.

Geram dengan permintaan tersebut, China mengatakan Taiwan hanya bisa berpartisipasi di bawah prinsip "Satu China", menjadi bagian dari negara tersebut, melansir Reuters.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Kamis (14/5) bahwa Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan menolak untuk melakukan hal tersebut sehingga fondasi politik bagi Taiwan untuk partisipasi WHO tidak ada.

Dalam konferensi pers di Taipei pada Jumat (15/5). Menteri Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak akan menerima syarat China.

"Saya tidak punya cara untuk menerima sesuatu yang tidak ada," kata Chen seraya menambahkan bahwa Taiwan tidak akan menyerah pada upaya menghadiri majelis kesehatan, meskipun belum menerima undangan.

Persoalan partisipasi Taiwan di WHO sendiri telah memicu banyak dukungan dari negara-negara berpengaruh seperti Amerika Serikat dan Australia yang juga memantik kemarahan China.

China mengatakan memiliki hak untuk mewakili Taiwan di panggung internasional. Sementara Taiwan mengatakan hanya pemerintahannya yang terpilih secara demokratis lah yang dapat berbicara untuk 23 juta orang Taiwan.

"Kami dapat mewakili rakyat kami sendiri. Kami berharap WHO dapat mengesampingkan pertimbangan politik, dan bersikap netral dan profesional," Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan Kelly Hsieh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA