Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Warga Berbondong-bondong Ke Klinik, Tes Massal Covid-19 Di Wuhan Picu Kekhawatiran Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 17 Mei 2020, 06:35 WIB
Warga Berbondong-bondong Ke Klinik, Tes Massal Covid-19 Di Wuhan Picu Kekhawatiran Baru
Tes massal Covid-19 di Wuhan/Net
rmol news logo Kampanye pengujian Covid-19 secara massal yang dilakukan oleh otoritas Wuhan nyatanya memicu kekhawatiran lebih lanjut terhadap penyebaran virus.

Lantaran pengujian besar-besaran tersebut justru memancing warga untuk memadati pusat-pusat pengujian seperti klinik yang meningkatkan risiko penyebaran.

Banyak pihak yang kemudian prihatin dengan kondisi tersebut dan menjadikannya sebagai topik hangat di media sosial pada Sabtu (16/5). Meski banyak juga yang mengatakan mereka mendukung kampanye pengujian Covid-19 secara sukarela tersebut.

"Beberapa orang telah menyatakan khawatir di media sosial mengenai tes, yang mengharuskan orang untuk berkelompok dan apakah ada risiko infeksi," ujar seorang warga Wuhan yang tidak ingin disebutkan namanya.

"Tetapi yang lain membantah kekhawatiran itu, mengatakan komentar seperti itu tidak mendukung pemerintah," lanjutnya seperti dikutip CNA.

Di sebuah pusat pengujian di distrik Jianghan, seorang sukarelawan tampak sedang berpatroli dan menyemprotkan disinfektan pada antrean panjang warga.

Meski terdapat tanda jarak antrean 1 meter, banyak di antara mereka yang masih belum patuh. Dalam beberapa kasus, pekerja sukarela tidak memaksa mereka untuk patuh.

Di pusat pengujian terbuka lainnya, di mana diambil usap tenggorokan, stiker kuning dan hitam di tanah mencegah orang berkumpul. Namun di belakang antrian panjang, sekitar 40 orang berkumpul tanpa arahan dari pejabat atau sukarelawan.

Warga mengatakan pihak berwenang belum memberi tahu mereka kapan mereka akan mendapatkan hasil tes Covid-19 mereka.

Sementara itu, otoritas kesehatan setempat mengklaim sebanyak 113.609 tes asam nukleat sudah dilakukan pada Jumat (15/5). Angka tersebut lebih tinggi dari 72.791 tes yang dilakukan pada hari sebelumnya, juga yang tertinggi sejak Komisi Kesehatan Kota Wuhan mulai menerbitkan data pada 21 Februari.

Pengujian massal dilakukan oleh otoritas Wuhan setelah muncul kluster infeksi baru pertama sejak kuncian dibuka pada 8 April. Banyak kasus baru adalah orang tanpa gejala atau asymptomatic sehingga membuat otoritas meluncurkan kampanye pengujian Covid-19 untuk 11 juta penduduk Wuhan.

Pengujian massal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa ahli mengatakan, pengujian tersebut seakan menunjukkan betapa khawatirnya pemerintah akan adanya gelombang kedua infeksi. Meski beberapa orang juga mengatakan itu adalah latihan yang sangat mahal dan mempertanyakan efektivitasnya.

Hingga saat ini, China telah mengkonfirmasi 82.941 kasus Covid-19 dengan 4.633 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut tidak termasuk orang tanpa gejala dan belum ada data resmi mengenai jumlah jenis kasus tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA