Momen tersebut terjadi pada Minggu pagi (17/5). Ribuan orang akhirnya bisa beribadah setelah setiap pekannya, bahkan pada Paskah, mereka tetap harus berdoa di dalam rumah.
Di halaman Gereja Ayios Spiridonas di Piraeus, nyanyian merdu dari liturgi disiarkan melalui pengeras suara dan didengar sampai ke pelabuhan laut.
"Aku tidak bisa menggambarkan perasaanku. Setelah dua setengah bulan karantina, kami berada di gereja kami lagi," ujar jemaah gereja bernama Stella Kasimati, 76 tahun.
"Kami diizinkan melakukan apa yang selama dua setengah bulan dilarang, pergi ke gereja dan Perjamuan Suci," lanjutnya kepada
Reuters.
Kendati dibuka, aturan baru terkait pembatasan sosial tetap diberlakukan. Biasanya bangku yang berdampingan diganti dengan kursi-kursi. Jarak antar kursi pun ditetapkan terpisah sejauh dua meter dengan batas-batas di halaman yang ditandai dengan selotip merah dan putih.
Sarung tangan sekali pakai dan antiseptik harus tersedia di pintu masuk.
Ketika jemaah Yunani Ortodoks melakukan ritual mencium ikon, seorang petugas bersiap menyeka ikon tersebut dengan antiseptik.
Penjaga Gereja Petros Anagnostakis mengatakan, persiapan untuk membuka kembali gereja telah berlangsung selama sekitar satu minggu.
"Hari ini adalah perayaan yang luar biasa, kami sangat gembira dan terharu, ini perayaan yang luar biasa bagi kami," katanya, tampak terharu.
Pada hari itu, para pengunjung gereja membacakan Pengakuan Iman, sebuah pernyataan iman kepada Tuhan dan Yesus.
Hingga saat ini, Yunani mencatat 2.819 kasus Covid-19 dengan 162 orang meninggal dunia. Angka yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: