Dalam sebuah wawancara dengan
CNN, seperti yang dikutip
Sputnik, Senin (18/5), Zhong mengatakan para pejabat Wuhan meremehkan keparahan wabah. Sehingga ia harus pergi ke Beijing untuk melapor kepada pemerintah pusat dan mendesak penutupan perbatasan.
"Awalnya mereka diam saja," ungkap Zhong seraya menceritakan bahwa ia melakukan perjalanan ke Beijing pada pertengahan Januari untuk melapor kepada pemerintah pusat.
"Saya kira mereka sangat enggan menjawab pertanyaan saya. Pihak berwenang setempat tidak ingin mengatakan yang sebenarnya pada waktu itu," kata Zhong.
Atas kesalahan penanganan awal wabah, pemerintah pusat kemudian memecat sejumlah pejabat lokal. Walikota Wuhan, Zhou Xianwang juga mengakui kesalahan tersebut.
Saat ini, penanganan awal wabah yang dilakukan oleh China menjadi topik utama dalam berbagai perdebatan. Terutama yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyalahkan China atas buruknya penyebaran virus corona baru.
China sendiri sejauh ini secara konsisten membantah tuduhan itu, menekankan bahwa kebijakannya transparan selama wabah.
Ketika ditanya perihal asal muasal virus corona baru, Zhong berpendapat bahwa sulit untuk mengatakannya secara akurat tetapi kemungkinan besar itu adalah sumber hewani.
Zhong adalah tokoh yang dikenal selama epidemi SARS pada 2002 hingga 2003. Sejak saat itu, ia menjadi orang penting di Beijing untuk penyakit menular dan langkah-langkah mitigasi wabah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: