Ia adalah Zhang Zhan, seorang pengacara yang beralih profesi menjadi wartawan.
Dilaporkan
Radio Free Asia yang dikutip
Inquisitr, Rabu (20/5), Zhang dibawa oleh pihak berwenang dari ketika berada di Hotel Caiguang, Wuhan, dekat stasiun kereta api Hankou, pada Kamis malam (14/5).
Zhang yang berasal dari Shanghai melakukan perjalanan ke Wuhan pada awal Februari untuk meliput krisis Covid-19.
Penangkapan Zhang sendiri diungkapkan oleh tamannya yang merupakan jurnalis bernama Gao Fei.
Gao mengungkapkan, Zhang saat ini ditahan di Pusat Penahanan Distrik Baru Pudong, Shanghai. Zhang ditangkap dengan tudingan telah memicu pertengkaran dan menimbulkan masalah.
Beberapa hari sebelum ditangkap, Zhang sempat melakukan wawancara dengan
Radio Free Asia. Pada saat itu ia mengungkapkan profesinya memang sangat berbahaya.
"Apa gunanya tetap aman? Apa yang akan anda lakukan dengan keselamatan itu? Belajar hidup berdampingan dengan rezim jahat?" ujar Zhang pada saat itu.
“Anda benar-benar tidak perlu mengkhawatirkan hal ini. Biarkan mereka menahan saya, jika itu yang ingin mereka lakukan," lanjutnya.
"Kami berada di penjara di mana saja di China, apakah kami di penjara atau di luar. Apa bedanya? Tidak ada, dari sudut pandang saya," tegasnya.
Sementara itu, teman-teman Zhang saat ini mulai mencari dukungan. Berupaya untuk membebaskannya.
"Sama sekali tidak ada ruang untuk berbicara sekarang. Kebenaran dari apa yang sedang terjadi sedang dikunci," ujar Gao.
"Ini tentang melindungi rezim. Membunuh ayam untuk menakuti monyet," tambahnya menyindir.
Zhang tidaklah sendiri. Sebelumnya, seorang wartawan bernama Chen Quishi juga ditangkap oleh petugas berwenang pada 6 Februari atau setelah ia memulai proyeknya untuk membuat film di rumah sakit di Wuhan. Saat ini, keberadaan Chen belum diketahui.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: