Padahal, dikabarkan
Press TV (Rabu, 20/5), pengiriman itu dilakukan antara dua negara anggota OPEC tersebut di tengah kelangkaan bahan bakar di Venezuela sejak beberapa pekan belakangan.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro baru-baru ini mengumumkan bahwa Iran akan mengirimkan sekelompok kapal bermuatan bahan bakar ke negara Amerika Latin itu untuk membantu mengatasi situasi kritis.
Melihat situasi tersebut, Amerika Serikat tampak "gerah" dengan pengiriman itu dan mengancam akan memblokir kapal-kapal Iran di dekat laut Venezuela.
Namun, sejumlah pejabat Venezuela mengecam keras Amerika Serikat dan menilai negeri Paman Sam kurang memiliki legitimasi untuk melakukan tindakan tersebut.
Sementara itu, dikabarkan
Reuters (Rabu, 20/5), pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido juga tampak tidak mau kehilangan panggung dan memanfaatkan isu tersebut untuk memojokkan Maduro.
Dia menuding bahwa pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela harus menjadi peringatan tersendiri bagi kawasan Amerika Latin.
Menurut data
Refinitiv Eikon yang dilansir
Reuters, setidaknya ada lima kapal berbendera Iran yang membawa sekitar 1,5 juta barel bahan bakar ke Venezuela. Kelima kapal itu adalah Fortune, Forest, Petunia, Faxon dan Clavel.
Kapal-kapal itu berlayar melewati Terusan Suez dalam dua minggu pertama ulan Mei dan diperkirakan akan tiba di Venezuela antara akhir Mei dan awal Juni.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: