Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel Rencanakan Aneksasi Tepi Barat, Palestina Putus Perjanjian Berbagi Informasi Intelijen Dengan CIA

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 22 Mei 2020, 14:10 WIB
Israel Rencanakan Aneksasi Tepi Barat, Palestina Putus Perjanjian Berbagi Informasi Intelijen Dengan CIA
Ilustrasi angkatan bersenjata/Net
rmol news logo Setelah menggugurkan semua kerja sama dan perjanjian dengan Israel dan Amerika Serikat, otoritas Palestina mengumumkan telah berhenti berbagi informasi intelijen dengan CIA.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erakat kepada wartawan pada Kamis (21/5).

"Sudah 48 jam sejak CIA telah diberitahu bahwa perjanjian dengan mereka tidak berlaku lagi. Kerja sama keamanan dengan AS tidak ada lagi. Kerjasama keamanan dengan Israel tidak ada lagi," ujarnya seperti dimuat Sputnik.

Pernyataan tersebut berselang dua hari setelah Presiden Otoritas Palestina (PA), Mahmoud Abbas, menyatakan diakhirinya kerja sama keamanan dengan kedua negara, dengan alasan adanya ancaman 'aneksasi' Tepi Barat oleh Israel.

"Sejauh kerjasama langsung antara badan-badan intelijen Amerika dan badan-badan intelijen Palestina, saya pikir itu berhenti pada akhir pidato presiden," jelas Erekat.

Selama ini, kerja sama intelijen terus menangkis kekerasan di Tepi Barat. Layanan keamanan PA, Organisasi Keamanan Preventif dan Layanan Intelejen Umum sendiri tidak pernah mengungkapkan rincian kerja sama mereka dengan CIA, tetapi hal itu dipahami secara khusus untuk difokuskan pada Hamas.

Hamas sendiri kelompok yang mengendalikan Jalur Gaza. Mereka dianggap sebagai organisasi teror oleh Israel dan AS.

Pada 2009, pasukan keamanan Palestina bekerja sama dengan CIA untuk menahan para pendukung Hamas di Tepi Barat.

Sementara itu, otoritas Palestina mengumumkan penangguhan semua hubungan dengan AS dan Israel pada Februari ini setelah menolak rencana perdamaian Presiden Donald Trump.

Sebagai implementasi salah satu rencana tersebut, Israel akan menganeksasi sepertiga wilayah Tepi Barat yang dimukimi oleh sekitar 180.000 warga Palestina.

Rencana yang dikecam oleh banyak pihak tersebut diperkirakan akan direalisasikan paling cepat pada 1 Juli. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA