Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial, jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan semua pejuang Taliban untuk mengambil langkah-langkah guna melindungi keamanan warga dan tidak melakukan operasi ofensif terhadap musuh di mana pun.
Pernyataan itu juga memerintahkan pejuang Taliban untuk menahan diri agar tidak memasuki wilayah pemerintah dan juga mengatakan bahwa pasukan Kabul tidak diizinkan memasuki wilayah di bawah kendali mereka.
Pengumuman tersebut cukup mengejutkan. Lantaran setelah perjanjian damai dengan Amerika Serikat pun, Taliban tetap melakukan serangan dengan pasukan Afganistan.
Namun Presiden Ashraf Ghani dengan cepat menyambut tawaran tersebut dan memerintahkan pasukannya untuk mematuhinya.
"Saya menyambut pengumuman gencatan senjata oleh Taliban," ujar Ghani dalam akun Twitter-nya pada Sabtu (23/5) seperti dimuat
AFP.
"Sebagai panglima tertinggi, saya telah menginstruksikan ANDSF (Pasukan Keamanan Pertahanan Nasional Afghanistan) untuk mematuhi gencatan senjata tiga hari dan untuk membela hanya jika diserang," tambahnya.
Ada pun pengumuman tersebut berselang beberapa hari setelah pemimpin Taliban, Haibatullah Akhundzada mendesak Amerika Serikat untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan dalam perjanjian damai yang sudah ditandatangani pada Februari.
"Imarah Islam (nama Taliban untuk Afganistan) berkomitmen terhadap perjanjian itu dan mendesak pihak lain untuk menghormati komitmennya sendiri dan tidak membiarkan kesempatan kritis ini menjadi sia-sia," ujar Akhundzada.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: