Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satu Dari Lima Kapal Tanker Iran Berhasil Mendekati Venezuela, Militer Siap Mengawal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 24 Mei 2020, 07:27 WIB
Satu Dari Lima Kapal Tanker Iran Berhasil Mendekati Venezuela, Militer Siap Mengawal
Sebuah bendera Iran berkibar dari kapal tanker minyak Adrian Darya-1, yang sebelumnya dikenal sebagai Grace 1, di lepas pantai Gibraltar, 18 Agustus 2019/AFP
rmol news logo Satu dari lima kapal tanker Iran yang membawa muatan bahan bakar berhasil mendekati wilayah perairan Venezuela akhir pekan ini (Sabtu, 23/5).

Menurut data Refinitiv Eikon, pada Sabtu pukul 4:51 sore waktu setempat, kapal tanker yang bernama "Fortune" itu melintas di sebelah utara negara tetangga Venezuela, yakni Kepulauan Karibia, Trinidad dan Tobago.

Televisi pemerintah Venezuela melaporkan bahwa kapal itu akan tiba di perairan negara itu pada pukul 19:00 waktu setempat.

Di sisi Venezuela, menurut data yang sama seperti dilansir Reuters, memperlihatkan gambar-gambar kapal laut dan pesawat yang bersiap untuk menyambut kapal tanker Iran tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan janji Kementerian Pertahanan Venezuela yang menyebut bahwa militer siap mengawal tanker begitu mereka mencapai Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Venezuela. Hal ini dikarenakan, pengiriman kapal tanker tersebut dianggap sebagai ancaman oleh Amerika Serikat.

Negeri Paman Sam bahkan menyebut akan menghalau pengiriman tersebut.

"Kami menyambut kapal-kapal dari Republik Islam Iran, yang akan segera tiba di pelabuhan tanah air kami," kata Wakil Presiden Urusan Ekonomi Venezuela yang juga Menteri Perminyakan negara tersebut, Tareck El Aissami, di Twitter.

Menurut keterangan pemerintah Iran dan Venezuela, serta perhitungan pihak ketiga seperti TankerTrackers.com, armada tanker tersebut membawa total 1,53 juta barel bensin dan alkilat ke Venezuela.

Pengiriman itu merupakan hal yang penting bagi Venezuela untuk mengatasi masalah kelangkaan bahan bakar.

Namun di sisi lain, pengiriman bahan bakar dari Iran ke Venezuela itu memicu perselisihan diplomatik, terutama dari Amerika Serikat. Pasalnya, kedua negara berada di bawah sanksi Amerika Serikat.

Sebagai tanggapan, Amerika Serikat membuat semacam ancaman dan tekanan dengan meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di Karibia awal Mei ini, dengan dalih meningkatkan operasi anti-narkoba.

Namun Presiden Iran Hassan Rouhani dengan tegas memperingatkan bahwa Iran siap dengan tindakan pembalasan terhadap Amerika Serikat jika Washington bernai cari masalah dengan pengiriman lima kapan tanker tersebut.

"Jika kapal tanker kami di Karibia atau di mana pun di dunia menghadapi masalah yang disebabkan oleh Amerika Serikat, mereka (Amerika Serikat) juga akan mengalami masalah," kata Rouhani dalam percakapan telepon dengan Emir Qatar beberapa waktu lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA