Sebanyak 18 negara Arab, termasuk Arab Saudi, sudah mengumumkan perayaan Idul Fitri pada Minggu (24/5). Sementara beberapa negara lain seperti Mauritania, Sudan, dan Oman merayakannya pada Sabtu (23/5).
Menjelang libur Idul Fitri, pemerintah di negara-negara Arab mulai memberlakukan berbagai aturan baru guna membendung penyebaran virus corona.
Menjelang liburan Idul Fitri, pihak berwenang Saudi sudah memperbarui larangan shalat berjamaah, termasuk shalat Ied yang biasanya dilakukan oleh kerumunan besar umat Islam.
Dimuat
The Arab Weekly, jika biasanya Idul Fitri dijadikan kesempatan untuk bertemu dengan keluarga besar. Kali ini, pemerintah juga tidak menganjurkan kegiatan tersebut.
Di beberapa negara seperti Turki, Irak, dan Yordania, pemberlakuan jam malam dilakukan selama libur Idul Fitri.
Di Yerusalem, sebagian besar pembatasan dicabut, tetapi kompleks masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga di Islam, akan tetap ditutup sampai setelah liburan.
Di Mesir, pemerintah memperpanjang jam malam dan menghentikan transportasi umum hingga 29 Mei. Pusat perbelanjaan, mal, pantai, dan taman akan ditutup.
Di Tunisia, perjalanan antar kota tetap dilarang, sementara pemeriksaan keamanan menjelang akhir pekan. Masjid dan semua tempat ibadah, termasuk kafe hingga hotel sendiri akan mulai dibuka pada 4 Juni.
Untuk pertama kalinya, tahun ini pejabat Uni Emirat Arab tidak mengadakan pertemuan dewan keluarga yang menjadi tradisi setiap tahun menjelang Idul Fitri.
Sementara itu, di Iran, doa-doa massal yang biasanya dilakukan di Teheran dibatalkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: