Dari penyataan kantor Perdana Menteri Abdalla Hamdok pada Sabtu (23/5), langkah tersebut dilakukan usai dokter di seluruh negeri mengancam akan melakukan mogok kerja jika pihak berwenang tidak memberikan perlindungan.
Dalam pertemuannya dengan perwakilan dokter pada Jumat (22/5), Hamdok kemudian menyatakan menemukan solusi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Solusi tersebut adalah dengan membuat rancangan undang-undang yang memberikan perlindungan kepada petugas kesehatan, melansir
Al JazeeraBerdasarkan perhitungan Komite Dokter Sudan, setidaknya sudah ada dua lusin serangan yang menargetkan petugas kesehatan dan fasilitas medis dalam dua bulan terakhir di seluruh negeri.
Sebagai contoh, pada bulan lalu terjadi kerusuhan di sebuah rumah sakit di kota Omdurman, di seberang Sungai Nil dari ibu kota Khartoum. Itu terjadi ketika adanya desas-desus bahwa akan ada pasien Covid-19. Akibat kerusuhan, polisi menangkap beberapa orang yang mencoba menyerang rumah sakit.
Pada Kamis (21/5), setidaknya ada tiga serangan terhadap petugas medis dan fasilitas di Khartoum. Insiden tersebut membuat layanan di rumah sakit dihentikan sementara.
Hingga saat ini, Sudan telah melaporkan setidaknya 3.380 kasus Covid-19 dengan 63 di antaranya sudah meninggal dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: