Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sudan Siapkan Pasukan Polisi Khusus Demi Lindungi Petugas Dan Fasilitas Kesehatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 24 Mei 2020, 11:38 WIB
Sudan Siapkan Pasukan Polisi Khusus Demi Lindungi Petugas Dan Fasilitas Kesehatan
Sejumlah pria turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa sambil membawa bendera Sudan/AFP
rmol news logo Otoritas transisi Sudan tengah bersiap untuk membentuk pasukan polisi khusus untuk melindungi fasilitas kesehatan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Hal itu dipastikan oleh kantor Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok dalam sebuah pernyataan akhir pekan ini.

Langkah tersebut diambil ketika serangan terhadap petugas kesehatan dan rumah sakit meningkat di tengah pandemi Covid-19.

Kondisi tersebut menyebabkan dokter-dokter di seluruh negeri mengancam akan melakukan mogok kerja untuk menekan pihak berwenang agar memberikan perlindungan bagi petugas kesehatan serta fasilitas medis.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Hamdok bertemu dengan perwakilan dokter pekan ini untuk menemukan solusi tegas agar serangan semacam itu tidak lagi terjadi di Sudan.

Hasilnya, pemerintah sepakat untuk memperkenalkan rancangan undang-undang untuk memberikan perlindungan kepada petugas kesehatan.

Dikabarkan Al Jazeera akhir pekan ini, sederet serangan terhadap petugas medis maupun fasilitas kesehatan telah terjadi selama dua bulan terakhir di banyak wilayah di Sudan.

Dalam satu contoh bulan lalu, kerusuhan meletus di sebuah rumah sakit di kota Omdurman, di seberang Sungai Nil dari ibu kota Khartoum, ketika desas-desus menyebar bahwa rumah sakit itu akan membawa pasien virus corona. Polisi turun tangan dan menangkap beberapa orang yang mencoba menyerang bangunan.

Sudan sendiri telah melaporkan setidaknya 63 kematian akibat virus corona dengan sekitar 3.380 kasus infeksi virus corona.

Kondisi tersebut diperburuk dengan lemahnya sistem layanan kesehatan negara tersebut karena perang dan sanksi selama beberapa dekade.

Negara ini juga masih belum pulih dari pemberontakan tahun lalu yang menggulingkan Omar al-Bashir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA