Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Karena Pujiannya Kepada Gadis India, Postingan Ivanka Dibanjiri Kecaman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 25 Mei 2020, 10:05 WIB
Karena Pujiannya Kepada Gadis India, Postingan Ivanka Dibanjiri Kecaman
Ivanka Trump/Net
rmol news logo Penasihat sekaligus putri Presiden AS Donald Trump, Ivanka Trump, menuliskan pujiannya terhadap gadis India yang mengayuh sepeda d tengah aturan lockdown lewat postingan akun Twitternya. Namun, postingan itu malah mengundang cemooh warga India. Hingga Minggu (24/5) postingan itu mendapat banyak kecaman.

Ivanka dinilai tidak peka terhadap nasib pekerja migran.

Dalam foto yang diunggah Ivanka, terlihat seorang gadis mengayuh sepeda berjarak ratusan kilometer untuk pulang ke rumahnya, sambil membonceng sang ayah. Ia menempuh jarak sejauh 1.200 km (750 mil) selama satu minggu.

Mereka adalah salah satu dari banyak keluarga migran yang tidak bekerja yang terpaksa meninggalkan kota-kota besar untuk pulang ke rumah di bagian lain India sebagai buntut dari lockdown.

“Jyoti Kumari, berusia 15 tahun, memboncengkan ayahnya yang terluka ke desa asal mereka sejauh 1.200 km selama tujug hari. Prestasi indah dari daya tahan dan cinta ini telah memikat imajinasi orang-orang India dan federasi bersepeda!” tulis Ivanka.

Federasi bersepeda India, terkesan dengan daya tahan tubuh Jyoti. Mereka mengundang Jyoti untuk melakukan uji coba dan mengatakan hal itu bisa menjadikannya sebagai atlit bersepeda, seperti dikutip dari Reuters.

Berbeda pandangan dengan tokoh-tokoh politik oposisi yang menyebut peristiwa gadis bersepeda karena lockdown itu bukan sesuatu yang layak diramaikan.

“Ini bukan prestasi. Ini adalah prestasi yang dipicu oleh keputusasaan yang disebabkan oleh sikap tak berperasaan dari pemerintah,” kata Kanti Chidambaram, anggota oposisi parlemen, tentang perjalanan Jyoti.

“Kemiskinan dan keputusasaannya dipuji, seolah-olah Jyoti mengayuh sepeda sejauh 1.200 km untuk petualangan yang mengasyikkan. Itu bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sebagai pencapaian," Omar Abdullah, mantan menteri utama Jammu dan Kashmir, mentweet pada hari Sabtu dalam menanggapi pesan Ivanka (23/5).

Hingga Minggu (24/5) postingan Ivanka terus menuai kritik.

"Anda harus memiliki orang yang berkepala dingin seperti @CMOMaharashtra  untuk menangani situasi krisis. Untuk melakukan tugas, tidak perlu bersuara keras," ujar akun @DharamsiHSohel, Minggu (24/5).

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA