Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Disalahkan Karena Tingginya Angka Kasus Covid-19 Di Brasil, Bolsonaro Malah Tuding Media Sebagai Orang-orang Kiri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 26 Mei 2020, 09:09 WIB
Disalahkan Karena Tingginya Angka Kasus Covid-19 Di Brasil, Bolsonaro Malah Tuding Media Sebagai Orang-orang Kiri
Mengenakan topeng, Menteri Kesehatan Brasil Luiz Henrique Mandetta, kanan, menggunakan gel alkohol di tangan Presiden Jair Bolsonaro selama konferensi pers mengenai coronavirus baru, di Istana Presiden Planalto di Brasilia, Brasil/Net
rmol news logo Brasil menjadi negara dengan angka kasus yang sangat tinggi. Namun, angka kasus itu tidak membuat Presiden Brasil Jair Bolsonaro 'kapok' untuk segera membuat perubahan besar. Pemimpin yang terkenal sering membuat kontroversi ini sekarang malah menyalahkan pihak lain.

Bolsonaro menuding angka kasus yang semakin meninggi itu semua akibat kesalahan para walikota, gubernur, mantan menteri kesehatan, dan media.

Pada Minggu (24/5) Bolsonaro malah ikut turun ke jalan bersama warga yang melakukan demo menolak lockdown. Bolsonaro yang tidak mengenakan masker, bahkan mengabaikan jaga jarak.

Bolsonaro selalu menggambarkan dirinya sebagai pejuang dengan gagasan yang berpikir jernih. Menurut dia, menghentikan perekonomian demi menghentikan laju kasus Covid-19 hanya akan membuat Brasil lebih menderita daripada membiarkan sang penyakit yang mendikte Brasil.

Ia pun menuding para gubernur negara bagian bertindak otoriter karena menolak dekrit presiden yang membolehkan tempat-tempat olahraga tetap buka.

Ketika ditanya soal jumlah kematian yang tinggi dan menduduki peringkat kedua, Bolsonaro mengatakan, "So what? Maafkan saya tapi apa yang Anda ingin saya lakukan?" kata Bolsonaro.

Bolsonaro juga menyebut larangan bepergian ke dan dari Brasil sebagai histeria media semata. Bahkan, ia menentang para gubernur negara bagian yang memerintahkan warganya tinggal di rumah.

"Menbuka kembali perekonomian adalah risiko yang saya jalankan, karena kalau (virus corona) memburuk, saya juga yang akan kena getahnya," kata Bolsonaro ketika itu.

Beberapa minggu kemudian, angka kasus di Brasil melampaui 5.000 orang, tetapi ia tak mau disalahkan.

"Jangan timpakan hal yang bukan salah saya," katanya seperti dikutip dari AFP.   

"Sejumlah negara bagian bertindak terlalu jauh dalam menerapkan larangan, dan konsekuensinya akan terasa," kata Bolsonaro, menyebutkan ada jutaan warga Brasil kehilangan mata pencaharian.     

Kemarin, Senin (25/5) pagi, Bolsonaro menolak menjawab pertanyaan para wartawan.

Seorang pendukungnya tiba-tiba meminta Bolsonaro memperbaiki citranya yang negatif. Bolsonaro menoleh dan bersedia berkomentar.

"Media global adalah orang-orang kiri," kata Bolsonaro santai, lalu menudingkan telujuk ke arah para wartawan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA