Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Protes Besar-besaran, Polisi Anti Huru Hara Hong Kong Sudah Dikerahkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 27 Mei 2020, 06:58 WIB
Jelang Protes Besar-besaran, Polisi Anti Huru Hara Hong Kong Sudah Dikerahkan
Polisi anti huru hara Hong Kong/Net
rmol news logo Ratusan polisi anti huru hara telah dikerahkan ke sekitar kantor Dewan Legislatif (Legco) sejak Selasa malam (26/5). Mereka disiapkan untuk mengawasi protes besar-besaran yang diperkirakan akan terjadi esoknya.

Unjuk rasa penolakan RUU keamanan nasional telah memicu munculnya protes besar-besaran pertama di Hong Kong sejak tahun lalu. Para aktivis pro demokrasi diperkirakan akan melakukan protes yang sama pada Rabu (27/5).

Rencana protes tersebut beselang beberapa hari setelah ribuan pengunjuk rasa dan polisi bentrokan pada Minggu (24/5). Insiden tersebut juga sudah membuat alarm kekhawatiran para diplomat, badan dagang, hingga investor kembali menyala.

Menurut salah seorang pengunjuk rasa bernama Kevin, ia khawatir RUU keamanna nasional bisa menghapus otonomi khusus Hong Kong dalam kebijakan "satu negara, dua sistem".

"Gagasan satu negara, dua sistem rusak. China mengatakan akan tetap berpegang pada perjanjian itu, tapi bukan itu masalahnya," ujar Kevin kepada Reuters.

Guna mempersiapkan akan adanya protes besar-besaran, pihak berwenang kemudian membangun tembok yang terbuat dari plastik setinggi dua meter, membentang di taman terdelat hingga ke Victoria Harbour.

Pada Selasa tengah malam, polisi anti huru hara tersebar di lluar Legco, Kantor Pemerintah Pusat, hingga taman-taman. Terlihat beberapa van polisi juga terparkir di jalanan terdekat.

RUU keamanan nasional sendiri akan kembali dibahas dalam pertemuan parlemen pada Rabu dan diperkirakan akan disahkan pada bulan depan.

Banyak isi dari RUU tersebut yang dipertentangkan. Termasuk ajaran lagu “March of the Volunteers” China di sekolah dan dinyanyikan oleh setiap organisasi. Siapa pun yang tidak menghormati lagu tersebut akan mendapat hukuman penjara atau denda.

RUU tersebut juga menjadi "gerbang" masuknya agen keamanan China untuk membuka cabang di Hong Kong. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan berbagai kejahatan seperti pemisahan diri, subversi, terorisme dan campur tangan asing. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA