Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Duterte: Selama Vaksin Belum Ada, Saya Tidak Akan Biarkan Sekolah Dibuka

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 27 Mei 2020, 10:31 WIB
Duterte: Selama Vaksin Belum Ada, Saya Tidak Akan Biarkan Sekolah Dibuka
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte/Net
rmol news logo Para siswa di Filipina tidak akan kembali ke sekolah sampai vaksin untuk virus corona baru atau SARS-CoV-2 sudah ditemukan dan tersedia di sana.

Demikian yang ditekankan oleh Presiden Rodrigo Duterte dalam pidato yang disiarkan di televisi yang dikutip Al Jazeera, Selasa (26/5). Ia mengatakan, risiko masih terlalu besar bagi anak-anak untuk kembali ke sekolah.

"Saya tidak akan membiarkan kelas dibuka sehingga siswa akan berada dekat satu sama lain. Kecuali saya yakin mereka benar-benar aman, tidak ada gunanya membicarakan pembukaan kelas," tegas Duterte.

Alih-alih takut para siswa tidak lulus, ia lebih khawatir dengan penyebaran virus corona baru (Covid-19).

"Bagi saya, vaksin dulu. Kalau vaksinnya sudah ada, maka tidak apa-apa. Jika tidak ada yang lulus, maka jadilah itu," paparnya.

Sebanyak lebih dari 25 juta siswa sekolah dasar dan menangah di Filipina sudah tidak bersekolah sejak Maret karena pandemik Covid-19.

Sekolah umum di Filipina biasanya dimulai dari Juni hingga April. Namun pihak berwenang mengulurnya hingga 24 April, yang kemungkinan besar masih bisa diperpanjang karena penularan di Filipina masih tinggi.

"Pembukaan fisik sekolah akan tergantung pada tingkat keparahan risiko atau klasifikasi suatu daerah," ujar Kementerian Pendidikan Filipina.

Untuk mengurangi kepadatan kelas, kementerian telah mengumumkan campuran langkah-langkah pembelajaran jarak jauh, termasuk kelas online, yang akan digunakan untuk tahun ajaran yang akan datang.

Kendati begitu, persoalan selanjutnya adalah, jutaan anak di Filipina masih belum memiliki akses ke komputer dan internet.

Sementara itu, hingga saat ini, belum ada vaksin maupun pengobatan yang efektif untuk Covid-19 meski pengembangan terus dilakukan.

"Virus corona belum bisa hilang meskipun ada jarak sosial dan akan terus menyebar sampai ada vaksin," ujar pakar penyakit menular dari Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins, Amesh Adalja.

"Kita akan memiliki gelombang kedua dan ketiga jika tidak ada vaksin," tambahnya seraya mengatakan virus corona akan lebih menyebar pada musim gugur dan musim dingin.

Data dari Universitas Johns Hopkins pada Rabu (27/5) menunjukkan, Filipina telah mengonfirmasi 14.669 kasus Covid-19 dengn 886 orang meninggal dunia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA