Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cuitannya Disematkan Label Cek Fakta, Trump: Twitter Ikut Campur Pilpres AS 2020

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 27 Mei 2020, 23:08 WIB
Cuitannya Disematkan Label Cek Fakta, Trump: Twitter Ikut Campur Pilpres AS 2020
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuding Twitter ikut campur dalam pilpres 2020/Net
rmol news logo Presiden Amerika Serikat Donald Trump lagi-lagi menyedot perhatian publik dunia.

Presiden yang terkenal gemar membuat cuitan di Twitter itu geram setelah pihak Twitter, untuk pertama kalinya, memberikan label peringatan "cek fakta" pada salah satu cuitan Trump pekan ini.

Pemberian label cek fakta merupakan bagian dari fitur yang dimiliki Twitter untuk membendung peredaran informasi yang berpotensi menyesatkan atau hoax.

Pemberian label itu terjadi setelah Trump membuat cuitan berisi tudingan terhadap Gubernur California, Gavin Newsom yang mengirimkan surat suara lewat pos ke semua pmeilih terdaftar atau mail-in balot. Hal itu dilakukan Newsom karena pemilu harus tetap berjalan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Namun Trump, dalam cuitannya di Twitter awal pekan ini, menyebut bahwa mekanisme semacam itu akan menciptakan pemilu yang curang atau penipuan subtansial.

Di bawah cuitan tersebut, Twitter memberi label cek fakta "Get the fact about mail-in ballots" yang mendorong para pembaca untuk mengecek klaim Sang Presiden.

Mengetahui hal tersebut, Trump agaknya geram. Alih-alih memberbekan fakta soal tudingan yang dia buat, Trump justru kembali melontarkan tuduhan di Twitter bahwa ada bias politik pada platform teknologi.

"Partai Republik merasa bahwa platform media sosial benar-benar membungkam suara-suara konservatif. Kami akan sangat mengatur, atau menutupnya, sebelum kita bisa membiarkan ini terjadi," tulis Trump.

"Bersihkan tindakanmu, sekarang!" tambahnya.

Lebih lanjut Trump menuduh Twitter telah ikut campur dalam pemilihan presiden 2020.

"Twitter sekarang mencampuri Pemilihan Presiden 2020. Mereka mengatakan pernyataan saya di mail-in ballots, yang akan mengarah pada korupsi besar-besaran dan penipuan, tidak benar, berdasarkan pemeriksaan fakta oleh CNN Berita Palsu dan Amazon Washington Post," tulisnya pada Rabu (27/6).

"Twitter benar-benar melumpuhkan kebebasan berbicara, dan saya, sebagai Presiden, tidak akan membiarkan itu terjadi," sambung Trump. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA