Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aksi Protes Kematian Seorang Kulit Hitam George Floyd Berakhir Ricuh, Walikota Tetapkan Keadaan Darurat Hingga 72 Jam Ke Depan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 29 Mei 2020, 09:31 WIB
Aksi Protes Kematian Seorang Kulit Hitam George Floyd Berakhir Ricuh, Walikota Tetapkan Keadaan Darurat Hingga 72 Jam Ke Depan
Mengenang George Floyd yang tewas karena kekerasan aparat/Net
rmol news logo Pengawal Nasional negara bagian Minnesota mengamankan aksi demonstrasi yang  menuntut keadilan atas kematian George Floyd. Demo yang berlangsung selama dua itu berubah menjadi aksi kekerasan membuat aparat harus bersiaga penuh.

Polisi terpaksa menembakkan gas air mata ketika demo semakin ricuh dan mulai membahayakan. Demo juga berbuntut penjarahan dan kebakaran di beberapa gedung.

Demonstrasi yang berlangsung sejak Rabu (27/5) di bagian selatan kota dekat lokasi kematian Floyd, semula berjalan dengan damai. Namun aksi tersebut kian memanas saat memasuki malam hari.

Seorang pria ditembak mati di tengah aksi protes. Belakangan diduga pria itu adalah orang yang mencoba menjarah toko di tengah aksi unjuk rasa. Ketika aparat tiba, pria yang tertembak itu terbaring di trotoar dan tidak bernapas lagi. Korban diangkut ke Pusat Medis Kabupaten Hennepin. Polisi mengatakan mereka masih menyelidiki keadaan pasti dari penembakan itu.

Setidaknya lima orang terkena tembakan dalam aksi unjuk rasa yang meluluhlantakkan kota. Demo itu menimbulkan kerusakan properti pada bisnis lain di daerah itu, sebagaimana dilaporkan Star Tribune, dikutip dari Time, Kamis (28/5).

Gubernur Minnesota Tim Walz menyebut demonstrasi itu sebagai situasi yang sangat berbahaya dan mendesak warga agar meninggalkan daerah itu.

Walz berbicara tentang kekerasan dalam serangkaian tweet pada Kamis sore.

“Sudah waktunya untuk membangun kembali. Bangun kembali kota, bangun kembali sistem peradilan kami, dan bangun kembali hubungan antara penegak hukum dan mereka yang ditugasi melindungi. Kematian George Floyd harus mengarah pada keadilan dan perubahan sistemik, bukan lebih banyak kematian dan kehancuran,” ujar Walz dalam akun Twitternya.

Untuk meredam situasi yang kian memanas, Walikota Minneapolis Jacob Frey meminta agar warga yang ikut serta dalam demo tetap tenang, dan mengumumkan keadaan darurat hingga 72 jam ke depan.  

"Saya memohon (kepada) kota kami, memohon (kepada) masyarakat kami, memohon kita semua untuk menjaga perdamaian. Mari kita menghormati kenangan George Floyd," ujar Frey dalam sebuah wawancara telepon dengan media.

Kantor walikota mengatakan Frey telah meminta gubernur mengirim Pengawal Nasional Minnesota ke Minneapolis.

George Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun tewas setelah seorang perwira polisi kulit putih Minneapolis menjatuhkan tubuhnya ke tanah, sementara petugas lain menginjakkan lututnya ke leher selama sekitar delapan menit.

Floyd awalnya ditangkap dengan sangkaan ringan karena diduga menggunakan uang palsu untuk belanja di sebuah toko swalayan.

Kematian Floyd terekam dalam video yang kemudian beredar di media sosial. Floyd sempat meminta ampun agar polisi tersebut melepaskan lutut dari lehernya.

Di dalam video itu, tampak polisi menahannya di tanah dan seorang polisi lainnya menekan lututnya ke leher Floyd.

"Lututmu di leherku, aku tidak bisa bernapas, mama... mama..," pinta Floyd. Tak lama, Floyd diam dan tak bergerak. Dia bahkan tak bergerak ketika petugas memintanya untuk bangun dan masuk ke dalam mobil.

Dia kemudian dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.

Video kematian Floyd memicu kemarahan warga, termasuk capres dari Partai Demokrat Joe Biden.

Saudara perempuan Floyd, Bridgett Floyd berharap semua aparat kepolisian yang terlibat atas kematian Floyd didakwa karena melakukan pembunuhan.
 
"Mereka membunuh kakakku. Dia menangis minta tolong," ucapnya.

Peristiwa itu bukan hal baru di Amerika Serikat. Kasus seperti itu kerap menunjukkan kebrutalan polisi terhadap orang Afro-Amerika yang memunculkan gerakan Black Lives Matter enam tahun lalu.

Banyak pihak yang mempertanyakan mengapa kasus yang terjadi beberapa hari itu belum ada proses menyelidikan hingga menimbulkan amarah publik.

Pengacara Kabupaten Hennepin, Mike Freeman, mengungkapkan, ada desakan untuk menuntut, ada desakan untuk keadilan. Namun ia harus melakukan proses ini dengan benar dan tidak grasa grusu.

“Saya tidak akan terburu-buru ke pengadilan. Saya akan melakukan ini dengan benar."

Protes atas kematian Floyd juga terjadi di kota-kota di seluruh negeri sejak Rabu hingga Kamis sore, termasuk di California dan Tennessee. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA