Sebelumnya, keputusan itu muncul setelah News Corp mengumumkan pada 1 April untuk sementara
menghentikan pencetakan sekitar 60 surat kabar.
Perusahaan mengatakan sebagian besar surat kabar regional dan lokal akan bergeser ke penerbitan digital mulai 29 Juni, dengan 76 makalah bergerak secara online dan 35 judul lainnya ditutup secara permanen, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (28/5).
Langkah ini menggemakan tren global dalam industri media yang bermasalah. Turunnya jumlah pembaca dan gempuran Google dan Facebook yang mengambil alih pendapatan iklan media.
Sebelumnya, menyadari akan dampak pandemi ini, sebagian media Australia telah bergeser untuk fokus ke konten online. Namun begitu, penghentian cetak tetap saja mengejutkan
Ketua eksekutif News Corp Australia Michael Miller mengatakan perubahan permanen telah disebabkan oleh pandemik virus corona, yang berdampak pada keberlanjutan penerbitan lokal.
"Belanja iklan cetak yang menyumbang sebagian besar pendapatan kami, telah mempercepat penurunannya," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Konsekuensinya, untuk memenuhi tren yang berubah ini, kami membentuk kembali News Corp Australia untuk fokus pada tempat konsumen dan bisnis yang bergerak."
Perubahan ke dalam bentuk digital akan berdampak pada jumlah karyawan. Perusahaan terpaksa melakukan pengurangan karyawan, tetapi sejauh ini lebih dari 375 wartawan akan terus meliput berita komunitas dan regional.
Sydney Morning Herald melaporkan bahwa sebelumnya ada sekitar 1.200 orang yang dipekerjakan di divisi regional dan komunitas Australia di News Corp.
Pengumuman ini mengikuti serangkaian pengumuman penutupan media Australia, termasuk wire nasional AAP, yang akan berhenti beroperasi akhir tahun ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.