Floyd diketahui meninggal dunia di tangan polisi Minneapolis, Amerika Serikat. Dia menghembuskan napas terakhirnya usai lehernya ditekan dengan lutut polisi.
Video kejadian itu pun beredar luas di sosial media dan membuat geram banyak pihak, termasuk Dalai Lama.
Dalam video tersebut, Floyd yang tidak bersenjata dan diborgol, dan menangis bahwa dia tidak bisa bernapas sebelum dia menghembuskan napas terakhirnya.
Menanggapi kejadian tersebut, dalam pengajaran virtual dari rumah pengasingannya di Dharamsala, India (Jumat, 29/5), Dalai Lama mengatakan kepada para pengikutnya bahwa dia sangat menyesalkan kejadian tersebut.
"Kami melihat di saluran berita, media tentang diskriminasi berdasarkan warna atau agama akhir-akhir ini, dan kemudian ada pembunuhan karena itu, dan kemudian ada beberapa yang bahkan menganggapnya sebagai kebanggaan untuk dapat membunuh seseorang," kata Dalai Lama, seperti dikabarkan
CNN.
"Baru kemarin saya melihat di berita televisi, di suatu tempat di Minnesota, atau di suatu tempat di Amerika, satu orang kulit hitam benar-benar jatuh di bawah mobil, dan tim polisi, dan dia benar-benar mendorong lututnya pada leher orang hitam itu," sambungnya.
Dia menyalahkan diskriminasi dan rasisme atas kejadian tersebut.
"Jadi karena diskriminasi ini, rasisme berdasarkan ras, hal-hal seperti itu dilakukan," sambungnya.
Pernyataan Dalai Lama itu adalah bagian dari pengajaran pemberdayaan tentang Avalokiteshvara, yang merupakan praktik yang berfokus pada belas kasih.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: