Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Para Pengemudi Truk Amerika Tengah Terjebak Di Perbatasan Nikaragua-Costa Rika Karena Pemblokiran Di Tengah Pandemik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 30 Mei 2020, 11:49 WIB
Para Pengemudi Truk Amerika Tengah Terjebak Di Perbatasan Nikaragua-Costa Rika Karena Pemblokiran Di Tengah Pandemik
Truk-truk tertahan di perbatasan Nikaragua/Net
rmol news logo Ini kisah malang pengemudi truk kargo Amerika Tengah yang terpaksa menghabiskan waktu berhari-hari di perbatasan antara Nikaragua dan Costa Rika karena jalanan yang diblokir. Pemblokiran terjadi di tengah pertikaian regional terkait pembatasan karena pandemik virus corona.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ia kehujanan, kedinginan, tidur di kemudi truk, bahka untuk mandi pun sulit.

"Di sini kami berada di tengah-tengah, jauh dari mana-mana. Menjadikan kami mudah diserang wabah lalat, nyamuk, laba-laba, semuanya," kata sopir truk itu, Mauricio Vásquez, seperti dikutip dari Ticotimes.
 
Dia adalah salah satu dari ratusan pengemudi truk yang diparkir dalam barisan sepanjang 22 km dari Pan-American Highway yang mengarah ke pos imigrasi Peñas Blancas, di departemen perbatasan Nikaragua di Rivas.

Penyeberangan semua ditutup setelah Costa Rika mendeteksi 50 operator asing terpapar Covid-19 dan memberlakukan persyaratan masuk ke wilayahnya, sesuatu yang digambarkan oleh operator tersebut sebagai "sewenang-wenang."

Costa Rika menyatakan bahwa perbatasannya tetap terbuka, tetapi pengemudi harus menunggu berhari-hari.

Mereka tidur di truk di antara nyamuk, berisiko tertular demam berdarah, membeli galon air dari penduduk setempat untuk minum dan mandi, dan makan makanan jalanan.

Laba-laba, yang berlimpah di daerah itu, menyerbu truk-truk mereka, dan untuk membebaskan diri mereka menyewa kamar mandi atau mencari tempat terpencil untuk menyikat badan.

"Beberapa hari yang lalu, kami berada di sini bersama partner saya, kami datang dengan kargo dari Guatemala, Kolombia, dan Costa Rika," katanya.

Harapan muncul pada Kamis kemarin, setelah para menteri Perdagangan dan Kesehatan Amerika Tengah menyetujui serangkaian pedoman keamanan untuk pengangkutan barang dengan pedoman kesehatan.

Menurut perjanjian ini, perusahaan dan pengemudi berkewajiban untuk mengadopsi praktik kebersihan yang baik, peralatan perlindungan pribadi, pembersihan alat transportasi, dan tindakan kesehatan lainnya untuk pemindahan dan pembongkaran barang, mengutip pernyataan Sistem Integrasi Ekonomi Amerika Tengah (SIECA).

"Jika operator tidak menunjukkan gejala Covid-19, ia akan membawa barang dagangan ke tujuan akhir, tetapi tidak akan dapat tetap berada di negara itu selama lebih dari waktu maksimum yang ditentukan oleh pihak berwenang," kata SIECA.

Sementara perjanjian sedang diluncurkan, sukarelawan Palang Merah Nikaragua di perbatasan telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para pengemudi truk. Mereka khawatir terjadi penularan mengingat  meningkatnya kasus di Nikaragua.

Pada hari Rabu, ketegangan di perbatasan bertambah ketika pengemudi truk Nikaragua memblokir akses kendaraan pribadi dari Costa Rika sebagai bentuk protes.

Sekitar 90 persen perdagangan antara negara-negara Amerika Tengah dimobilisasi dengan transportasi darat.

Presiden Dewan Superior Perusahaan Swasta (Cosep) Nikaragua, José Aguerri, telah memperingatkan bahwa blokade akan mengancam pasokan di kawasan itu di tengah pandemik. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA