Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Demonstrasi Berpeluang Memicu Penyebaran Virus, Tetapi Penggunaan Masker Di Tengah Demo Bisa Disalahgunakan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 01 Juni 2020, 11:07 WIB
Demonstrasi Berpeluang Memicu Penyebaran Virus, Tetapi Penggunaan Masker Di Tengah Demo Bisa Disalahgunakan
Aksi demo di AS atas kematian George Floyd/Net
rmol news logo Demonstrasi yang meletus di beberapa wilayah di Amerika Serikat (as) telah menabrak aturan jaga jarak sosial di tengah pandemik, di mana hal ini menjadi kekhawatiran akan gelombang baru virus corona.

AS saat ini memperpanjang aturan jam malam untuk 25 kota di 16 negara bagian. Atlanta juga menjadi salah satu wilayah yang ricuh karena aksi protes. Wali Kota Atlanta, Keisha Lance Bottoms, menyatakan, "Jika Anda demonstrasi tadi malam, Anda mungkin perlu mendapatkan tes Covid pekan ini."

Tidak dipungkiri, aksi protes besar-besaran yang menabrak jaga jarak dan juga melupakan penggunaan masker sangat berisiko terjadi penularan. Ribuan orang berdesakan dan berteriak-teriak. Berapa banyak virus yang tersebar? Sementara demonstrasi itu sendiri merupakan aktivitas warga yang bertentangan dengan aturan pencegahan penanganan virus corona.

Para ahli kesehatan khawatir bahwa pembawa virus yang diam-diam dapat secara tidak sengaja menginfeksi orang lain pada protes di mana orang-orang berdekatan tanpa masker, banyak yang teriak, bernyanyi atau berorasi. Virus ini disebarkan oleh tetesan mikroskopis di udara ketika orang batuk, bersin, bernyanyi atau berbicara.

"Apakah mereka marah atau tidak, ketika mereka berada di sana itu tidak mencegah mereka dari tertular virus," kata Bradley Pollock, Chairman Department of Public Health Sciences at the University of California, seperti dikutip dari AP.

"Dua minggu dari sekarang di seluruh Amerika, kita akan tahu apakah ini memberi kita lonjakan kasus baru atau tidak." kata mereka.

Walikota Washington Muriel Bowser mengatakan pada hari Minggu bahwa dia sangat khawatir protes di ibukota negara dan di tempat lain dapat memberikan lahan subur untuk serangkaian wabah baru. Betul, banyak juga  pemrotes yang mengenakan topeng, tetapi tidak ada upaya untuk menjaga jarak.

Gubernur New York Andrew Cuomo pun mendesak para pemrotes mengenakan masker. “Kamu punya hak untuk protes. Anda memiliki hak untuk menunjukkan. God Bless America,” kata Cuomo pada konferensi pers Minggu (31/5), seperti dikutip dar tayangan Fox News.

Meski mereka punya hak untuk protes, tetapi bukan berarti mereka berhak untuk menularkan.

"Anda tidak memiliki hak untuk bertindak dengan cara yang akan membahayakan kesehatan masyarakat," kata Cuomo.

Sementara Gubernur Minnesota, Tim Walz, mengkhawatirkan penggunaan masker di tengah demonstran juga berpeluang untuk digunakan sebagai penyamaran, mengingat banyak penyusup di tengah demonstrasi yang terjadi dalam enam hari ini.

Menurutnya, masker yang dikenakan orang-orang di sana menyebabkan kebingungan dan mengambil keuntungan dari situasi ini.

Pihak otoritas kesehatan sudah memperingatkan demonstrasi hampir pasti mendorong kasus baru penyebaran Covid-19. Di Minnesota sendiri tercatat 35 orang meninggal karena Covid-19 pada Kamis dan 29 orang lainnya pada Jumat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA