Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemimpin Redaksi Vogue Desak Joe Biden Pilih Wanita Kulit Hitam Untuk Wakil Presiden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 02 Juni 2020, 05:53 WIB
Pemimpin Redaksi Vogue Desak Joe Biden Pilih Wanita Kulit Hitam Untuk Wakil Presiden
Pemimpin redaksi Vogue, Anna Wintour, dukung Biden memilih wanita kulit hitam untuk wakil presiden 2020/Net
rmol news logo Jelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada November 2020 mendatang, sudah semestinya Joe Biden berpikir untuk mencari pasangan wanita berkulit hitam di tengah aksi protes yang melanda AS beberapa hari ini.

Pemimpin redaksi Vogue, Anna Wintour, mengatakan, Joe Biden telah menyampaikan perasaan empati dan duka mendalam atas kematian pria kulit hitam George Floyd, maka sebaiknya dilanjutkan dengan berbuat lebih banyak lagi untuk menunjukkan perhatiannya kepada warga kulit hitam.

"Salah satunya adalah memilih wakil presiden, seorang wanita kulit hitam yang mendampinginya dalam pemerintahan mendatang," ujar Anna Wintour.

Sebagai kandidat Demokrat untuk bertarung memperebutkan posisi presiden, menurutnya, Biden harus berusaha mewakili suara rakyat.

"Menunggu saat pemilihannya sebagai presiden ia harus mulai memikirkannya sejak sekarang, secepatnya. Ia memikul tanggungjawab, maka dengan memilih wanita kulit hitam akan mengangkat suaranya, dan menjadi pemimpin nasional yang sangat kita butuhkan," ujar Wintour dalam sebuah op-ed yang diterbitkan oleh Vogue pada hari Minggu, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (1/6).

“Dia harus mengelilingi dirinya dengan pikiran-pikiran terbaik dan tercerdas yang mewakili seluruh Amerika, dan itu berarti dia harus memilih seorang wanita kulit berwarna untuk menjadi wakil presidennya, dan dia harus segera melakukannya,” ujar Wintour. "Dia akan menjadi simbol yang sangat penting untuk sebuah negara yang sudah lama menunggu kepemimpinan baru."

Wintour juga menyinggung kepemimpinan Trump yang dinilainya kurang simpatik.

“Ini tanda-tanda perpecahan, kemarahan, dan kekacauan di negara kita luar biasa dan memilukan. Kami memiliki presiden yang memalukan, yang tampaknya hanya mampu melakukan pernyataan kebencian yang keji, menyulut perpecahan, dan membuat orang Amerika saling berhadapan," ujarnya.    

"Saya mendukung orang-orang yang menyebut bahwa Black Lives Matter, meskipun saya tidak mengadvokasi kekerasan dan merasakan sakit yang sesungguhnya pada kerusakan di kota-kota dan komunitas kami."

Sebelumnya, Biden sendiri telah mengungkapkan rencananya untuk memilih seorang wanita kulit hitam sebagai pasangannya. Sejauh ini, beberapa kandidat kulit hitam masuk dalam daftarnya, termasuk Senator Kamala Harris, politikus dan pengacara Stacey Abrams, serta politisi Val Demings, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/5).

Sementara, Senator Amy Klobuchar telah memposisikan dirinya sebagai pesaing utama dalam perlombaan untuk bergabung pada tim Joe Biden dengan tiket Demokrat.

Namun, keresahan sipil yang meningkat di negara bagian Minnesota pasca kematian Floyd, serta perhatian publik terhadap catatannya sebagai jaksa penuntut utama di negara bagian terbesar itu, tampaknya akan menjadi penghambat jalan Klobuchar menuju kursi wakil presiden, dan meluruhkan ambisinya untuk menjadi calon wakil presiden Partai Demokrat.

Klobuchar, seorang moderat kulit putih, sebelumnya menjabat sebagai jaksa penuntut utama untuk wilayah Minnesota yang mencakup Minneapolis, tempat Floyd meninggal dianiaya aparat polisi kulit putih. Beberapa pengacara kulit hitam mengatakan pada hari Jumat bahwa catatan Klobuchar tentang pelanggaran polisi didiskualifikasi.

Sementara, Klobuchar pada hari Jumat menolak untuk menarik diri dari pencalonan, dan mengatakan bahwa dia memercayai Biden untuk membuat keputusan yang tepat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA