Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Walikota New York Tanggapi Penangkapan Putrinya Yang Ikut Aksi Demo: Saya Bangga Padanya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 02 Juni 2020, 06:34 WIB
Walikota New York Tanggapi Penangkapan Putrinya Yang Ikut Aksi Demo: Saya Bangga Padanya
Demonstran berbaris di I-35 saat berpartisipasi dalam protes menentang kebrutalan polisi dan kematian George Floyd, 31 Mei 2020, di St. Paul, Minnesota/Net
rmol news logo Walikota New York menanggapi penangkapan putrinya, Chiara, yang ikut serta dalam aksi protes kematian George Floyd. Chiara (25) ditangkap bersama 345 pendemo lainnya pada Sabtu malam. Chiara ikut memblokir ruas jalanan di depan Broadway. Ia ditangkap polisi karena menolak untuk meninggalkan lokasi itu.

 â€œAku sangat mencintai putriku," kata Bill de Blasio, seperti dikutip dari ABC News, Senin (1/6). "Aku bangga padanya bahwa dia sangat peduli."

Chiara diberi desk appearance ticket, semacam surat perintah yang mewajibkan seseorang hadir dalam persidangan untuk didakwa tindak pidana ringan.

Chiara saat itu memberikan alamat kediaman ayahnya di Upper East Side sebagai alamatnya saat dimintai keterangan oleh polisi. Namun, dia tidak memberitahu polisi bahwa dirinya anak Walikota New York.

De Blasio menghormati keputusan anaknya yang mulai berani mengutarakan suaranya atas ketidakadilan di depannya.

"Dia bersikap baik saat ditangkap. Dia percaya bahwa semua yang dia lakukan adalah dalam semangat protes damai, penuh hormat," kata de Blasio. "Aku akan membiarkannya berbicara sendiri. Tapi aku kagumi dia ada di luar sana mencoba mengubah sesuatu yang dia pikir tidak adil."

De Blasio menilai, aparat banyak yang terlalu keras memperlakukan para pendemo saat meredam aksi mereka. Menurutnya, kekerasan aparat semakin memicu mereka untuk terus bersuara.

De Blasio menyayangkan apa yang disebutnya ‘tindakan yang tidak tepat’ aparat, ketika ia menyaksikan video bagaimana aparat melajukan mobilnya ke arah demonstran sehingga nyaris menabrak mereka.

Video menunjukkan satu unit mobil SUV polisi yang diblokir oleh sekelompok pengunjuk rasa di belakang barikade. SUV NYPD yang lain kemudian berhenti di samping kendaraan pertama sebelum keduanya terlihat berakselerasi ke kerumunan orang. Lalu mobil itu berusaha mengusir kerumuman dengan cara melaju kencang membuat semua berteriak.

"Tidak dapat diterima," kata De Blasio. "Tidak ada situasi di mana kendaraan polisi harus melaju ke kerumunan demonstran atau warga New York."

Insiden itu sedang diselidiki.

De Blasio juga meminta petugas yang menodongkan senjata ke sekelompok pemrotes untuk dipecat.

"Setiap petugas yang melakukan hal yang salah harus ada konsekuensinya, dan mereka harus cepat ditindak," katanya.

Sebelumnya, pada Sabtu, De Blasio sendiri menyoroti peristiwa kematian George Floyd dan gelombang aksi protes yang mengikutinya sebagai rasialisme struktural yang menghantui kehidupan orang kulit berwarna di AS.

"Apa yang kita lihat adalah luapan karena ketidakadilan selama beberapa dekade. Saya melihat hak khusus saya sendiri dan bisa mengerti banyak hal. Saya cukup tahu untuk mengatakan bahwa untuk komunitas kulit hitam setiap hari diliputi rasialisme," kata de Blasio melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu lalu.

Namun begitu, De Blasio juga mengecam sekelompok 'anarkis' yang terorganisasi dengan baik atas tindakan kekerasan yang mewarnai unjuk rasa itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA