Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Makin Rumit, Jubir Tanggapi Tuduhan Mantan Penasihat Obama Bahwa Rusia Berada Di Belakang Kerusuhan AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 02 Juni 2020, 07:15 WIB
Makin Rumit, Jubir Tanggapi Tuduhan Mantan Penasihat Obama Bahwa Rusia Berada Di Belakang Kerusuhan AS
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kecam pernyataan Susan Rice yang menuduh Rusia ada di balik kerusuhan AS/Net
rmol news logo Pernyataan mantan Penasihat Keamanan Nasional AS yang menyebut ada keterlibatan Rusia dalam organisasi kerusuhan di Amerika Serikat ditanggapi dengan keras oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova

"Anda mengulangi kesalahan hari ini, bersama dengan seorang reporter CNN, menggunakan metode manipulasi informasi yang kotor, seperti berita palsu dan sama sekali tidak ada fakta untuk membuktikan tuduhan Anda," tulis Zakharova di laman Facebook, sambil menandai Susan Rice.

"Wawancaramu dengan CNN adalah contoh sempurna kebohongan!" kecam Zakharova.

Kementerian Luar Negeri meminta agar Susan Rice berhenti memainkan "kartu Rusia" dan kembali ke kenyataan.

"Saya ingin mengingatkan Anda bahwa media sosial, yang Anda yakini digunakan oleh agen-agen Rusia untuk memicu protes di kota-kota Amerika, terdaftar di Amerika Serikat, milik Amerika dan diatur oleh undang-undang Amerika," kata Zakharova. "Pergi keluar dan hadapi orang-orangmu! Lihat mata mereka dan coba katakan pada mereka bahwa mereka dikendalikan oleh Rusia melalui YouTube dan Facebook. Dan aku akan duduk dan menonton 'tindakan luar biasa Amerika',” ujar Zakharova, seperti dikutip dari Tass, Senin (1/6).

Kerusuhan massal pecah di Minnesota dan sejumlah negara bagian lain pasca kematian Geoge Floyd. Pria kulit hitam itu tewas setelah mendapat perlakuan keji petugas polisi yang menangkapnya.

Aksi protes itu berubah anarkis dan merupakan kerusuhan menakutkan yang belum pernah terjadi.

Mantan Penasihat Keamanan Nasional untuk Presiden ke-44 Amerika Serikat (AS) Barack Obama, Susan Rice, menuding Rusia bertanggung jawab atas aksi anarkis itu. Bahkan dalam sebuah pernyataan, Susan Rice menegaskan bukan orang Amerika yang berada di balik unjuk rasa besar-besar itu.

Kepolisian di Minnesota, yang menjadi lokasi pusat kerusuhan, menyalahkan 'supremasi kulit putih' dan kartel narkoba yang ada di balik kerusuhan itu.

Sementara Presiden AS Donald Trump dan Departemen Kehakiman menyalahkan gerilyawan sayap kiri 'Antifa'. Sedangkan Susan Rice terang-terangan mengatakan pihak yang benar-benar berada di belakang aksi ini adalah Rusia.

"Saya berani bertaruh, ini perbuatan Rusia," kata Rice. "Saya tidak akan terkejut mengetahui bahwa mereka mendanai dengan cara atau bentuk apa pun."

Beberapa pihak memaklumi Rice berbicara demikian karena belakangan Rusia tengah bersitegang dengan AS dan berusaha mengoyak dari dalam.

Mantan Wali Kota New Orleans, Marc Morial juga sempat menyatakan pada hari Sabtu lalu bahwa agen-agen Rusia telah memicu terjadinya kerusuhan itu.

Namun, Peneliti Global Policy Institute George Szamuely mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Rusia terlibat dalam aksi ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA